Perubahan Iklim dan Dampaknya terhadap Pertanian di Lahan Kering
Berita Baru, Jakarta – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkapkan fenomena perubahan iklim berdampak langsung terhadap pertanian lahan kering karena dapat membuat tanaman rentan kekurangan air dan mempengaruhi produksi pangan.
“Salah satu ekosistem yang rentan terhadap perubahan iklim adalah ekosistem lahan kering. Perubahan iklim berpengaruh terhadap produksi pangan,” kata Kepala Pusat Riset Tanaman Pangan BRIN Yudhistira Nugraha, Senin (13/5/2024).
Yudhistira juga menyoroti pentingnya upaya penyediaan air yang terhubung dengan perubahan iklim dalam pengelolaan lahan kering. Dia menilai program bantuan pompanisasi yang digalakkan oleh Kementerian Pertanian sudah tepat untuk meningkatkan produktivitas lahan kering di Indonesia.
Peneliti Pusat Riset Tanaman Pangan BRIN Ahmad Suriadi menyatakan bahwa perubahan iklim menimbulkan dampak terhadap tanaman padi yang membuat produksi menurun hingga 50 persen ketika suhu naik 1-2 derajat Celcius.
“Ledakan hama belalang kembara yang terjadi di Nusa Tenggara Timur beberapa tahun lalu adalah salah satu gejala akibat perubahan kelembaban dan suhu yang cepat. Serangan belalang kembara meluluhlantakkan tanaman jagung dan tanaman-tanaman lain, sehingga produksi turun,” kata Ahmad.
Dalam menghadapi pengaruh perubahan iklim, Ahmad menekankan bahwa kebijakan berbasis ilmu pengetahuan, investasi dalam penelitian dan inovasi, serta kerjasama kolaboratif di tingkat lokal, nasional, dan internasional sangat penting untuk membangun ketahanan dan keberlanjutan dalam sistem pertanian.