Soroti Medsos Buzzer yang Saling Serang Saat Pemilu, Bawaslu: Perlu Diawasi Bersama
Berita Baru, Jakarta – Bawaslu menyoroti akun-akun media sosial milik buzzer yang saling serang dan bikin gaduh saat pemilihan umum (Pemilu). Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja menyebut akun-akun tersebut perlu diawasi bersama.
Hal itu ia tegaskan saat diskusi di Kantor Dewan Pers, Jakarta Pusat, Rabu (9/8). Pada kesempatan ini Bagja awalnya bercerita soal akun media sosial milik peserta pemilu. Bawaslu hanya mengawasi akun media sosial milik peserta pemilu.
“Kemudian gimana di medsos, ini masih dalam area tak bertuan lah, untuk itu medsos, yang harusnya kita sekarang medsos, diawasi itu medsos punya peserta Pemilu,” kata Bagja.
Bagja meyakini jika akun medsos milik peserta Pemilu tidak akan saling serang. Dia mencontohkan saat pemilu 2019, tak ada akun peserta pemilu yang menyerang peserta lain.
“Saya yakin medsos punya peserta Pemilu tidak akan menyerang peserta lain, hampir,” terangnya.
“2019, lima akun medsos (tiap peserta), itu tidak ada yang kemudian menyerang. Sekarang 10 apa 20 medsos diperbolehkan untuk peserta Pemilu, saya yakin ini nggak ada masalah,” sambung dia.
Namun, menurut dia yang menjadi pekerjaan rumah (PR) adalah mengawasi akun media sosial di luar milik peserta Pemilu dan Buzzer. Sebab akun-akun itu lebih berpotensi untuk saling serang.
“Namun, yang masalah adalah medsos di luar peserta Pemilu. Buzzer dan kawan-kawan, ini juga harus kita batasi,” jelasnya.