Indonesia Gandeng Huawei untuk Percepat Transformasi Digital di Bidang Pendidikan
Berita Baru, Internasional – Pemerintah memperkuat kolaborasi dengan raksasa teknologi China, Huawei, untuk mengembangkan smart campus dan mempercepat transformasi digital di bidang pendidikan untuk Indonesia.
Kolaborasi tersebut terutama diwujudkan melalui agenda Huawei APAC ICT Competition, yang diorganisasi oleh Huawei serta diselenggarakan oleh Indonesia, dan bertujuan untuk memupuk talenta bagi industri TIK (teknologi informasi dan komunikasi) yang diharapkan dapat memenuhi permintaan sumber daya manusia untuk transformasi digital.
Dilansir dari Xinhua News, Huawei bersama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia (RI) pada Jumat (17/3) mengumumkan tim pemenang kompetisi berskala internasional itu, yang menarik lebih dari 4.800 pelajar dan tenaga pengajar Huawei ICT Academy dari 290 universitas dan perguruan tinggi terkemuka di 10 negara di Asia-Pasifik.
“Kami berharap para pelajar kita dapat memanfaatkan kompetisi ini sebagai peluang emas untuk meningkatkan pengetahuan TIK mereka dan memperluas perspektif mereka. Kompetisi ini juga akan memberikan umpan balik yang diperlukan bagi kami agar kami dapat terus meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam pengembangan talenta digital,” kata Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek Nizam pada acara penyerahan penghargaan kompetisi tersebut.
Pada kesempatan yang sama, Vice President Departemen Komunikasi dan Urusan Publik Huawei Asia-Pasifik Zhang Zhengjun memperkenalkan model pengembangan talenta bernama PIPES, kependekan dari Platforms, Innovation, Professionalism, Experience, and Skills.
“PIPES dirancang untuk menyediakan program pelatihan yang disesuaikan untuk individu dari semua lapisan masyarakat, termasuk generasi muda, pejabat pemerintah, praktisi TIK, pengusaha, dan masyarakat umum,” ungkap Zhang.
“Dengan PIPES, kami membangun saluran talenta yang kuat, bukan hanya untuk kami sendiri, namun juga untuk masa depan digital di seluruh kawasan,” imbuh Zhang.
Hadir dalam acara tersebut sebagai pembicara utama, Kepala Staf Kepresidenan RI Jenderal (Purn.) Moeldoko mengatakan bahwa pembangunan manusia telah menjadi program prioritas Presiden Joko Widodo, yang membutuhkan 9 juta talenta digital pada 2030.
“Talenta digital Indonesia akan memiliki peluang untuk bersaing di kancah global jika kita memungkinkan mereka dilatih dan dipersiapkan dengan baik,” tutur Moeldoko, seraya mengungkapkan bahwa kompetisi tersebut dapat “membentuk lebih lanjut ekosistem digital dan memotivasi para talenta digital di Indonesia.”
Kompetisi ini juga dapat menjadi platform yang efektif dalam mencari dan mengembangkan talenta digital terbaik, kata Moeldoko.