Curah Hujan Minim, Kota-kota Besar Turki Hadapi Kekeringan
Betira Baru, Internasional – Curah hujan yang minim mengakibatkan kekeringan parah di seluruh Turki, terutama di wilayah barat dan barat laut yang padat penduduk.
Data dari Layanan Meteorologi Negara Turki menunjukkan curah hujan selama periode 1 Oktober 2022 hingga 3 Januari 2023 turun 31 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya di seluruh penjuru negeri.
Dengan penurunan curah hujan sebesar 51,8 persen jika dibandingkan dengan standar musiman, Istanbul sebagai kota yang berpenduduk lebih dari 16 juta jiwa, merasakan dampak terparah di antara pusat-pusat kota besar lainnya di Turki.
Dilansir dari Xinhua News, Istanbul pada Jumat (6/1/23) melaporkan bahwa Bendungan Alibeykoy, salah satu sumber air utama di Istanbul, terdampak parah dengan kapasitas yang hanya terisi 18,29 persen.
“Ankara, ibu kota sekaligus kota terbesar kedua di Turki, mengalami penurunan curah hujan sebesar 36,4 persen, sementara kota pelabuhan Aegea Izmir mencatat penurunan 41,7 persen,” ungkap data dari layanan meteorologi itu.
Sementara Konya, yang merupakan “lumbung pangan” Turki di wilayah Anatolia tengah, mengalami penurunan sebesar 50,3 persen.
“Bahkan wilayah Laut Hitam di utara, yang secara tradisional merupakan wilayah dengan curah hujan tertinggi, mengalami penurunan sebesar 17,6 persen,” tambah data tersebut.
Dalam sebuah pernyataan video baru-baru ini, para pejabat dari Serikat Kamar Pertanian Turki mengatakan bahwa di 60 dari 81 kota, curah hujan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan pertanian.