Aksi Banjir Kali Lamong, Ketua DPRD Gresik: Pasti Ada Progres Normalisasi di Tahun 2020
Berita Baru, Gresik – Ratusan massa yang tergabung dalam Asosiasi Pemuda Gresik Selatan (APGS) bersama masyarakat kecamatan Cerme, Benjeng dan Balongpanggang menggelar aksi di depan kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik, Kamis (08/01).
Aksi APGS bersama masyarakat tersebut menyoal banjir kali Lamong. Mereka mendesak Pemkab Gresik untuk segera melaksanakan normalisasi kali Lamong dan pembuatan irigasi sawah dan tambak untuk masyarakat kecamatan Benjeng dan Balongpanggang.
Tidak hanya itu, massa aksi juga menilai Pemkab Gresik selama ini tidak serius menangani pembebasan lahan untuk pelebaran kali Lamong. Sehingga normalisasi kali lamong tak kunjung terealisasi.
Selain orasi secara bergantian, massa juga melakukan aksi teatrikal ‘manusia penuh lumpur’ dengan simbol penderitaan masyarakat Gresik Selatan yang tiap tahun tertimpa bencana banjir luapan kali Lamong.
Bob Nasrin, Koordinator Aksi, dalam orasinya mengatakan pihaknya sudah melakukan kajian terkait banjir kali Lamong. Katanya, penyebab utama banjir adalah pendangkalan dan menyempitnya kali Lamong.
“Kedatangan kami ke Pemkab Gresik ini menuntut agar Pemkab Gresik memberikan kepastian terkait normalisasi kali Lamong. Kapan direalisasikan?,” tanya Bob Nasrin saat orasi.
Dia juga mengatakan masyarakat sudah geram dengan Pemkab Gresik yang sampai saat ini belum merealisasikan normalisasi kali Lamong.
Masih menurut Bob Nasrin, ketidakseriusan Pemkab Gresik dalam merealisasikan normalisasi kali Lamong ditandai dengan semakin menurunnya anggaran yang dicanangkan Pemkab Gresik dalam RAPBD untuk normalisasi.
“Di tahun 2017 anggarannya Rp50 milyar, tahun 2018 Rp45 milyard, tahun 2019 Rp25 milyar dan tahun 2020 hanya Rp5 milyar. Sedangkan kebutuhan lahan yang dibebaskan seluas 149.5 hektar. Kalau pemerintah serius kan bisa dibuat tahapan. Faktanya sampai sekarang belum ada,” terang Bob Nasrin
Setelah menyampaikan orasi, massa aksi kemudian ditemui oleh Wakil Bupati Gresik Mohammad Qosim, Ketua DPRD Gresik Fandi Ahmad Yani dan jajaran, serta jajaran dinas terkait.
Mohammad Qosim menyampaikan Pemkab Gresik siap merealisasikan normalisasi kali lamong. Ia juga menjelaskan Pemkab telah berkoordinasi dengan BBWS dan kabupaten sekitar kali Lamong, seperti Mojokerto, Jombang dan Surabaya.
“Karena debit air yang meluap dari kali Lamong ini tidak hanya dari Gresik saja, tetapi dari Mojokerto, jombang dan Surabaya,” terang Qosim.
Hal senada juga disampaikan oleh Fandi Ahmad Yani. Dirinya menegaskan bahwa pihak legeslatif bersama pemerintah eksekutif siap untuk merealisasikan normalisasi kali Lamong di tahun 2020.
“Kita pastikan di tahun 2020 harus ada progres normalisasi kali Lamong. Nanti kita undang juga perwakilan dari tokoh pemuda, tokoh masyarakat Gresik selatan untuk terlibat di dalam penyelesaian normalisasi kali Lamong,” tambah Yani.
Politisi muda dari PKB itu juga menambahakan, pemerintah baik eksekutif dan legeslatif sudah melakukan koordinasi dengan Gubernur Jawa Timur dan pihak-pihak terkait untuk segera menyelesaikan normalisasi kali Lamong.
Mengawal janji pemerintah itu, APGS bersama masyarakat akan terus melakukan kajian dan pengawasan kebijakan yang sudah disampaikan oleh pihak pemerintah.
Aksi berjalan damai. Seusai mendengar respon positif pemerintah, massa kemudian membubarkan barisan.