Mendagri Yakin Pemekaran di Papua Berdampak Positif
Berita Baru, Jakarta – Menteri Dalam Negeri, Muhammad Tito Karnavian menyebut bahwa pemekaran wilayah di Provinsi Papua cenderung lebih banyak positifnya. Dia mencontohkan Provinsi Papua Barat yang kini mengalami kemajuan pesat, baik dari sisi birokrasi, perizinan, dan proses administrasi lainnya.
Menurut Tito, pemekaran akan memotong proses panjang yang kerap terjadi pada birokrasi. Sebab, proses yang panjang dalam birokrasi justru membuat roda pemerintahan cenderung lamban. Akibatnya, pembangunan juga akan turut terlihat lamban.
“Begitu (Provinsi Papua) dimekarkan menjadi Papua Barat dengan Ibu Kota Manokwari, kita semua sudah melihat Manokwari yang dulunya hanya satu kecamatan, sekarang sudah menjadi kota meskipun belum menjadi kotamadya,” kata Mendagri dalam acara Gerakan Pembagian 10 Juta Bendera Merah Putih di halaman Kantor Bupati Merauke, Jumat (12/8).
Selain itu, daerah-daerah di sekitar Manokwari yang dulunya cenderung tertutup dan terisolasi sekarang sudah mulai membuka diri. Bahkan bisa disebut infrastruktur juga baik. Terutama akses jalan yang menghubungkan sejumlah wilayah di Manokwari dengan wilayah lainnya.
Mendagri mencontohkan dampak positif dari pemekaran yang terjadi di daerah lainnya yakni di Provinsi Sumatera Bagian Selatan. Sejumlah daerah di kawasan itu di antaranya Bangka Belitung, Bengkulu, dan Lampung dimekarkan menjadi provinsi tersendiri. Hasilnya, provinsi-provinsi tersebut kini justru mengalami kemajuan pesat. Bahkan capaiannya melebihi provinsi induknya semula, yakni Sumatera Selatan.
Hal yang sama terjadi pada pemekaran di Sulawesi. Kawasan itu, kata Mendagri, dulunya terbagi menjadi dua provinsi yakni Provinsi Sulawesi Utara-Tengah dan Provinsi Sulawesi Selatan-Tenggara.
Begitu kawasan tersebut dimekarkan, daerah itu mengalami peningkatan yang pesat, contohnya yang terjadi pada Provinsi Gorontalo. Bahkan para investor juga datang di wilayah tersebut, dan memacu geliat perekonomian menjadi optimal.
Oleh karenanya, Mendagri mengajak masyarakat dan berbagai tokoh di Papua untuk menyambut baik adanya pemekaran. Pihak-pihak tersebut diminta untuk mendukung pemekaran, sehingga dapat memacu kesejahteraan masyarakat.