Embargo Minyak Rusia di Depan Mata
Berita Baru, Brussel – Sanksi minyak Rusia di depan mata, setelah pertemuan besar para diplomat tinggi (KTT) Uni Eropa (UE) untuk menyetujui sanksi impor minyak Rusia dan menghindari perpecahan blok tersebut dalam menanggapi perang di Ukraina, Senin (30/5).
Menurut draft terbaru dari pertemuan tersebut, 27 pemimpin harus setuju bahwa putaran sanksi mereka berikutnya akan mencakup minyak dengan pengecualian sementara untuk minyak mentah yang dikirim melalui pipa.
Persetujuan dan kompromi itu gagal disepakati oleh para duta besar UE pada hari Minggu (29/5).
Mengutip dari laporan Reuters, yang melihat teks KTT tersebut, pertemuan tersebut akan mengkonfirmasi kesepakatan tentang sanksi minyak lintas laut, dengan minyak pipa yang dipasok ke Hungaria, Slovakia, dan Republik Ceko yang terkurung daratan akan dikenai sanksi di beberapa titik.
Namun, para pemimpin yang bergabung di KTT di Brussel pada Senin (30/5) sore hari tidak akan menyelesaikan persyaratan untuk pengecualian sementara itu.
Sebaliknya, mereka akan meminta diplomat dan menteri untuk menemukan solusi yang juga akan memastikan persaingan yang adil antara mereka yang masih mendapatkan minyak Rusia dan mereka yang terputus.
Ada kemungkinan teks KTT tersebut berubah atau direvisi lagi, kata laporan Reuters.
Seorang diplomat Uni Eropa mengatakan hasil pertemuan itu mewakili “kemajuan terbatas”, dengan terlalu banyak rincian yang masih harus ditentukan untuk kesepakatan penuh pada pertemuan puncak dua hari.
Pertemuan puncak itu akan dihadiri para pemimpin dengan harapan akan menghasilkan beberapa hasil nyata jika kebuntuan embargo minyak menahan paket yang lebih luas dari sanksi di yang telah tertuang dalam teks.
Dan dalam tanda lain tentang bagaimana para pemimpin UE berjuang untuk menyetujui lebih banyak sanksi, larangan yang direncanakan terhadap orang Rusia yang memperoleh properti di UE dibatalkan setelah Siprus menolaknya, kata seorang diplomat UE.
“Setelah serangan Rusia ke Ukraina, kami melihat apa yang bisa terjadi ketika Eropa bersatu,” kata Menteri Ekonomi Jerman Robert Habeck, Minggu (30/5).
“Dengan melihat ke puncak besok, semoga terus seperti ini. Tapi sudah mulai runtuh dan runtuh lagi,” imbuh Habeck.
Para pemimpin Uni Eropa akan menyatakan dukungan berkelanjutan untuk Ukraina untuk membantu menangkis serangan Rusia dan mereka akan membahas bagaimana menangani dampak konflik, terutama lonjakan harga energi dan krisis pasokan pangan yang akan datang.
Namun, pembicaraan tersebut akan dibayangi oleh perjuangan mereka selama sebulan untuk menyepakati sanksi putaran keenam terhadap Rusia, terutama yang ditahan oleh Hongaria.
Elemen lain dari paket sanksi terbaru termasuk memotong bank terbesar Rusia, Sberbank, dari sistem pesan SWIFT, melarang penyiar Rusia dari UE dan menambahkan lebih banyak orang ke daftar yang asetnya dibekukan.
Hasil paling nyata dari KTT pada Senin (30/5) adalah kesepakatan mengenai paket pinjaman Uni Eropa senilai 9 miliar euro ($9,7 miliar), dengan komponen hibah kecil untuk menutupi sebagian bunga, bagi Ukraina untuk mempertahankan pemerintahannya dan membayar upah sekitar dua bulan.
Keputusan tentang bagaimana mengumpulkan uang akan dibuat kemudian.
Para pemimpin juga akan mendukung pembentukan dana internasional untuk membangun kembali Ukraina setelah perang. Teknis perincian dana akan diputuskan kemudian.
Para pemimpin juga akan membahasa pertanyaan hukum yang penuh dengan penyitaan aset Rusia yang dibekukan untuk tujuan itu.
Para pemimpin akan berjanji untuk mempercepat pekerjaan untuk membantu Ukraina memindahkan gandumnya ke luar negeri ke pembeli global melalui kereta api dan truk karena angkatan laut Rusia memblokir rute laut yang biasa dan mengambil langkah-langkah untuk lebih cepat mandiri dari energi Rusia.
Rancangan tersebut menunjukkan para pemimpin akan mencari cara untuk mengekang kenaikan harga energi, termasuk kelayakan memperkenalkan batas harga sementara, untuk memotong birokrasi dalam meluncurkan sumber energi terbarukan dan berinvestasi dalam menghubungkan jaringan energi nasional lintas batas untuk lebih membantu satu sama lain.