Co-Creator ‘Doraemon’ Fujiko A Fujio Meninggal di Usia 88 Tahun
Berita Baru, Entertainment – Kartunis terkenal sekaligus co-creator cerita Doraemon bernama Fujiko A Fujio meninggal dunia pada hari ini, Kamis (7/4) di rumahnya di Kawasaki, sebagaimana dikabarkan Mainichi News. Seniman itu menghembuskan napas terakhir di usia 88 tahun.
Fujiko A Fujio merupakan nama pena dari Motoo Abiko. Bersama teman masa kecilnya, Hiroshi Fujimoto yang menggunakan nama pena Fujiko F. Fujio, mereka melahirkan karya-karya kartun fenomenal, diantaranya komik Doraemon. Hiroshi dan Motoo dikenal dengan nama pena gabungan: Fujiko Fujio.
Tentang Fujiko A Fujio dan lahirnya Doraemon
Dikutip dari The Japan News, Motoo Abiko lahir di wilayah Prefektur Toyama. Ia dan Hiroshi debut secara profesional sebagai mangaka pada tahun 1951. Motoo pernah bekerja di sebuah surat kabar lokal, kemudian datang ke Tokyo dan tinggal di apartemen tempat berkumpulnya para mangaka muda, Tokiwaso.
Pada tahun 1964, ia dan Hiroshi mulai mengerjakan serial “Obake no Q-Taro” yang rilis di majalah manga Shonen Sunday dengan menggunakan nama pena bersama; Fujiko Fujio. Manga ini menjadi terkenal karena menggabungkan humor dan fantasi sehingga menjadikannya begitu populer.
Keduanya kemudian memiliki fokus yang terbagi, Hiroshi cenderung mengerjakan manga untuk anak-anak, sementara Motoo berkreasi di spektrum yang lebih luas, dari manga anak-anak hingga cerita horor untuk pembaca dewasa.
Duet Fujiko Fujio ini secara resmi bubar pada akhir 1980-an. Motoo Abiko membuat awal baru dengan nama Fujiko Fujio A. Pada 2005, ia menerima penghargaan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Sains dan Teknologi Asosiasi Kartunis Jepang untuk karyanya.
Selain Doraemon, Fujiko A Fujio juga dikenal lewat karya serial manga beken lainnya, seperti Ninja Hattori-kun, Kaibutsu-Kun (The Monster Kid), dan The Laughing Salesman.
Diantaranya deretan judul tersebut, The Laughing Salesman dianggap menjadi mahakarya Motoo. Manga itu menceritakan tentang seorang salesman misterius yang menawarkan untuk ‘mengisi kekosongan dalam jiwa orang-orang. Cerita yang cukup ‘gelap’ ini dapat kamu saksikan di layanan streaming Netflix.
Saksikan cuplikannya melalui tautan di bawah ini.