Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Survei: 67,2 Persen Masyarakat Tolak Penundaan Pemilu 2024
(Foto: Twitter @BurhanMuhtadi)

Survei: 67,2 Persen Masyarakat Tolak Penundaan Pemilu 2024



Berita Baru, Jakarta – Survei yang dilakukan Indikator Politik Indonesia menunjuukan mayoritas publik tidak sepakat atas wacana penundaan Pemilu 2024. Sebanyak 67,2 responden menyetujui Pemilu 2024 tetap digelar meski dalam kondisi Covid-19.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Bihanuddin Muhtadi mengatakan hasil survei Desember 2021 lalu itu sengaja dilakukan Burhanuddin untuk merespons pihak-pihak yang menggunakan hasil survei tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Joko Widodo untuk mendorong agenda perpanjangan masa jabatan presiden.

Dalam survei akhir tahun 2021 itu menunjukkan 67,2 persen responden memilih pergantian kepemimpinan nasional melalui Pemilu 2024 tetap dilaksanakan meski tengah pandemi. Sementara 24,5 persen memilih pemilu ditunda hingga 2027. Dan 8,3 persen sisanya tak menjawab.

“Hanya seperempat warga yang setuju pemilu ditunda hingga 2027 dengan alasan pandemi atau pemulihan ekonomi,” kata Burhanuddin dalam akun Twitter resminya @BurhanMuhtadi dikutip Minggu (27/02/2022).

Burhan juga menyebut mayoritas responden tidak setuju masa jabatan Jokowi ditambah hingga 2027. Hasil itu diketahui saat survei memakai formulasi pertanyaan lain.

Responden menjawab kurang setuju masa jabatan Jokowi ditambah hingga 2027 sebesar 32,9 persen. Sementara menjawab tak setuju sama sekali sebesar 25,1 persen. Sementara yang menjawab sangat setuju dan setuju sebesar 35,5 persen.

“Hal ini menunjukkan aspirasi sebagian elite yang menginginkan perpanjangan jabatan presiden hingga 2027 tidak sesuai preferensi mayoritas warga,” kata dia.

Selain itu, Burhan turut membeberkan data bahwa tidak semua responden yang puas atas kinerja Presiden Jokowi setuju perpanjangan masa jabatan hingga 2027.

Mereka yang puas terhadap kinerja Jokowi namun memilih tak setuju perpanjangan masa presiden terdapat 49,2 persen responden. Sementara yang puas terhadap Jokowi dan menginginkan perpanjangan masa jabatan sebesar 44,9 persen responden.

“Mereka puas terhadap kinerja Jokowi bukan berarti menginginkan masa jabatan ditambah. Itu dua hal yang berbeda,” kata Burhanuddin.

Burhan kemudian menyayangkan pihak-pihak yang memanfaatkan hasil survei lembaganya untuk kepentingan memundurkan pemilu 2024.

“Saya sudah menjelaskan panjang lebar hasil survei Indikator di media maupun dalam bentuk tulisan. Hal ini penting karena ada sebagian pihak yang mengutip hasil survei kami secara tidak utuh,” pungkasnya.

Diketahui, survei itu dilakukan oleh Indikator Politik pada periode 2-6 November 2021 lalu. Jumlah total sampel sebanyak 2.020 responden yang sudah berusia 17 tahun atau menikah.

Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling dan memiliki toleransi kesalahan (margin of error) sekitar ±2.9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.