PBNU Siap Bangun Kantor Baru di Ibu Kota Nusantara
Berita Baru, Jakarta – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama berkomitmen untuk mengiringi perpindahan ibu kota Indonesia dari DKI Jakarta ke Kalimantan Timur (Kaltim) dengan membangun kantor baru di ibu kota baru tersebut, yaitu di Nusantara.
“Nah untuk itu mumpung belum jadi ibu kota yang padat, mumpung belum. Ini PBNU mendahului mohon izin kepada Bapak Bupati untuk ikut menempati ibu kota negara nantinya,” kata Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf dalam live streaming YouTube ‘Istighosah dan Pencanangan Kantor PBNU’, Minggu (30/1).
Gus Yahya, sapaan akrabnya, menyebut Plt Bupati Penajam Paser Utara Hamdan Pongrewa telah berbaik hati menyiapkan lokasi bagi kantor PBNU yang baru. Namun, dia tidak menjelaskan dimana tepatnya lokasi kantor baru PBNU tersebut.
“Terima kasih Pak Bupati yang telah menyiapkan tempat bagi kantor PBNU nanti,” tuturnya.
“Supaya nanti begitu resmi ibu kota negara yang baru, kota Nusantara di situ segera ada gedung kantor PBNU,” sambung Gus Yahya.
Selain itu, ia berdoa agar semakin banyak hal baik yang datang karena berkah dari Allah SWT. Dia berharap nantinya berkah tersebut tidak akan terputus, baik itu untuk anggota NU, umat Islam, bangsa Indonesia, maupun masa depan kemanusiaan yang lebih mulia.
“Sekali lagi saya ucapkan terima kasih kepada Bapak/Ibu yang telah menerima dan menyambut kami dengan penuh penghormatan luar biasa seperti ini,” ujarnya.
Dia juga mengucapkan selamat kepada Plt Bupati Penajam Paser Utara Hamdan Pongrewa atas terpilihnya Kabupaten Penajam Paser Utara sebagai ibu kota negara baru pada 2024.
“Saya yakin, saya pikir masyarakat PPU di Sepaku ini waktu itu malah tidak kepikiran mau jadi ibu kota negara. Tapi alhamdulillah tentunya daerah-daerah yang lain yang kepingin jadi ibu kota negara tidak dapat yang dapat malah nggak kepikiran, yaitu PPU dan Sepaku,” jelas Yahya.
“Ini juga menjadi misteri tersendiri buat kita,” sambungnya.
Menurut Gus Yahya perpindahan IKN, yang akan dilakukan dalam dua tahun ke depan, akan membuat masyarakat Kaltim, khususnya di Sepaku dan Penajam Paser Utara akan jadi warga ibu kota, sementara masyarakat Jakarta akan bergantian menjadi orang daerah.
“Sebentar lagi Bapak-Ibu sekalian akan jadi orang-orang ibu kota dan orang Jakarta ini akan gantian menjadi orang daerah,” tukas Gus Yahya.