Indonesia Kecam Keras Serangan Drone Houthi ke UEA
Berita Baru, Jakarta – Indonesia mengecam keras serangan pesawat tak berawak (drone) yang menerjang Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA), pada Senin (17/1).
Serangan itu diklaim oleh kelompok Houthi di Yaman hingga menyebabkan setidaknya tiga orang tewas.
“Indonesia sangat menyesalkan serangan pesawat tak berawak baru-baru ini di Abu Dhabi, yang mengakibatkan korban sipil dan kerugian materi,” demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Indonesia dalam akun Twitter-nya, Selasa (18/1).
“Indonesia menyerukan penghentian seluruh bentuk kekerasan kepada warga sipil,” lanjutnya.
Kemlu RI menilai serangan ini berpotensi mengancam stabilitas dan keamanan di kawasan.
Sebelumnya, kelompok Houthi mengklaim menjadi dalang dari serangan di UEA beberapa hari lalu.
Setidaknya tiga orang tewas akibat ledakan truk tangki berisi bahan bakar di Abu Dhabi. Diduga, ledakan ini terjadi karena serangan drone dari kelompok Houthi.
“Kelompok bersenjata kami melakukan misi militer yang sukses dalam operasi Yaman Hurricane,” kata Houthi, Yahya Saree mengutip Al-Masirah yang diberitakan AFP, Selasa (18/1).
Selain itu, Houthi juga mewanti-wanti warga sipil dan warga asing menghindari tempat vital di UEA, mengingat mereka mengklaim sudah menargetkan beberapa lokasi penting di Abu Dhabi untuk diserang.
“Kami memperingatkan kepada warga negara asing, warga sipil penduduk Uni Emirat Arab untuk menjauhi objek vital demi keselamatan,” tutur Yahya Sare.
Beberapa negara sekutu UEA seperti Arab Saudi dan Amerika Serikat mengecam keras serangan drone Houthi dan bersumpah akan melakukan balasan.
Angkatan bersenjata Saudi melancarkan serangan ke wilayah Sanaa, Yaman, yang mana adalah markas kelompok Houthi.
“Dalam menanggapi ancaman dan kebutuhan operasi militer, serangan udara sudah dimulai di Sanaa,” demikian pernyataan pemerintah Arab Saudi.
Sementara itu, AS mengutuk serangan pesawat tak berawak atau drone yang dilakukan Houthi di Abu Dhabi. AS akan meminta pertanggungjawaban dari kelompok tersebut.
“Houthi telah mengakui atas serangan itu, dan kami bersama Uni Emirat Arab serta mitra internasional lainnya akan berupaya meminta pertanggungjawaban mereka,” tutur Penasihat Keamanan Nasional AS, Jake Sullivan.