Tokoh Muda PBNU 2022-2027: Alissa Wahid Ketua, Mardani Maming Bendahara Umum
Berita Baru, Jakarta – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang terpilih dalam Muktamar ke-34 di Lampung Desember 2021 lalu KH. Yahya Cholil Staquf secara resmi telah mengumumkan susunan lengkap kepengurusannya, melalui konferensi pers pada Rabu (12/1).
Susunan lengkap kepengurusan PBNU Masa Khidmat 2022-2027 tersebut, Menurut Gus Yahya merupakan hasil rapat formatur pada 5 Januari 2021.
“Alhamdulillah kami telah berhasil membuat atau memutuskan susunan lengkap Pengurus Besar Nahdlatul Ulama di dalam rapat bersama formatur yang diikuti oleh Rais Aam dan wakil-wakil Rais Aam yang ditunjuk, Ketua Umum terpilih dan wakil-wakil Ketua Umum yang ditunjuk, serta para mid-formatur, yang melakukan rapat pada tanggal 5 Januari yang lalu di Jakarta,” ucap Gus Yahya dalam pengantarnya.
Lebih lanjut Gus Yahya menerangkan jika kepengurusan PBNU yang baru jauh lebih gemuk dari periode sebelumnya, dengan tujuan untuk menjangkau seluruh konstituensi yang sangat besar, serta mengakomodir realitas multipolar di dalam tubuh NU.
“Susunan pengurus ini agak lebih gemuk dari biasanya. Kami sengaja merancang sedemikian rupa, karena NU memiliki konstituensi yang sangat luas. Susunan kepengurusan ini mencerminkan realitas multipolar yang ada di dalam lingkungan kita, baik dari segi kedaerahan, dari segi gender, maupun dari segi orientasi politik.,” terang Gus Yahya tenang.
Selanjutnya Gus Yahya membacakan Keputusan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Nomor: 01/A.2.04/01/2022 Tentang Pengesahan Susunan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Masa Khidmah 2022 – 2027 yang ia pegang.
Berdasarkan SK tersebut jumlah personil dalam kepengurusan PBNU 2022-2027 adalah sebanyak 183 orang yang terdiri dari 33 orang Mustasyar, 84 orang jajaran Syuriah, dan 66 orang Tanfidziyah.
Dari nama-nama yang dibacakan oleh Ketum PBNU, terdapat dua nama tokoh muda yang sangat diperhitungkan dalam bidangnya masing-masing, yaitu Alissa Qotrunnada Wahid sebagai salah satu Ketua, dan Mardani H. Maming sebagai Bendahara Umum.
Alissa Wahid merupakan Koordinator Jaringan Nasional Gusdurian yang juga menjabat sebagai Komisaris Independen di PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR). Sedangkan Mardani H. Maming adalah pengusaha sukses, CEO PT Batulicin Enam Sembilan, yang kini menjabat sebagai Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) 2019-2022.
Berikut ini profil singkat keduanya:
(1) Alissa Wahid
- Jombang, 25 Juni 1973
- Koordinator Nasional Jaringan Gusdurians, 2010 – sekarang
- Sekretaris Umum Lembaga Kemaslahatan Keluarga Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LKK PBNU) 2015-2021
- Komisaris Independen PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), 2021 – sekarang
- Duta Sustainables Development Goals (SDGs), 2019 – sekarang
- Pendiri Fastrack Funschool di Yogyakarta, 2003
- Manajer Program Pendidikan di Lembaga Studi dan Pengembangan Perempuan dan Anak, 1997-2001
- Project Manager pada Indonesia Planned Parenthood Association, 1991-1996
(2) Mardani H. Maming
- Batulicin, 17 September 1981
- CEO PT Batulicin Enam Sembilan
- Ketua Umum BPP Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) (2019–2022)
- Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) (2015–2020)
- Bupati Tanah Bumbu dua periode (2010–2015) dan (2016–2018)
- Anggota DPRD Kabupaten Tanah Bumbu (2009–2010)