27 Orang Terbunuh, PBB Mengutuk Kekerasan di Sudan Selatan
Berita Baru, Internasional – Pada Minggu (5/2), misi PBB di Sudan Selatan (UNMISS) mengutuk kekerasan mematikan di Kabupaten Kajo-Keji, di Negara Bagian Khatulistiwa Tengah, Sudan Selatan, yang menewaskan setidaknya 27 orang dan melukai beberapa lainnya pada 2 Februari.
Nicholas Haysom, perwakilan khusus sekretaris jenderal PBB di Sudan Selatan, meminta pihak berwenang untuk segera melakukan penyelidikan dan meminta pertanggungjawaban para pelaku.
“Kekerasan ini tidak dapat diterima dan sangat kontras dengan pesan Ziarah Perdamaian Ekumenis ke Sudan Selatan, yang menyerukan perdamaian dan rekonsiliasi,” kata Haysom dalam pernyataan yang dikeluarkan di Juba, ibu kota Sudan Selatan.
Seperti dilansir dari Xinhua News, Hoysom mengatakan sedikitnya 2.000 orang, terutama perempuan dan anak-anak, telah menjadi pengungsi internal, termasuk 30 anak tanpa pendamping.
PBB menyatakan keprihatinannya terkait kebangkitan pembunuhan dan kekerasan yang berasal dari ketegangan lama antara peternak dan masyarakat tuan rumah di Central Equatoria State dan di bagian lain negara itu.
Selama dua minggu terakhir, kata UNMISS, kekerasan yang meningkat telah mengakibatkan setidaknya 45 kematian di antara warga sipil tak bersenjata di Kajo-Keji dan Mangalla Payam, di antara daerah lain di Khatulistiwa Tengah.
Haysom mendesak para pemimpin Sudan Selatan untuk mendorong pengendalian diri dan menghindari memicu konflik apa pun, mencatat bahwa UNMISS meningkatkan patroli ke daerah yang terkena dampak dan melibatkan pihak berwenang serta tokoh masyarakat untuk mengakhiri permusuhan ini dan mencari solusi damai.
UNMISS mengatakan menyambut pengerahan pasukan pemerintah ke daerah itu untuk meredakan ketegangan dan melindungi para pengungsi internal.