2.000 Tahun Terkubur, Satu Set Lonceng Kuno China Masih Bersuara Merdu
Berita Baru, Internasional – Satu set Lonceng Bianniuzhong, sejenis lonceng Chime dari Dinasti Han Barat (202 SM-25 M), China kuno, menjadi sorotan di kalangan arkeolog China. Terkubur di bawah tanah selama 2.000 tahun, alat musik kuno itu tetap utuh dan sebagian besar terjaga dengan baik, bahkah masih dapat dimainkan dan berbunyi merdu.
Menurut laporan Xinhua News, set Lonceng Bianniuzhong itu digali dari makam Liu He, seorang bangsawan yang bergelar Marquis Haihun, yang terletak di Kota Nanchang, ibu kota Provinsi Jiangxi, China timur. Terdapat 14 buah lonceng dalam set tersebut, dan 13 lonceng di antaranya berhiaskan lapisan emas.
Liu He bergelar Marquis Haihun saat wafat, tetapi pernah menjadi kaisar dan kepala hulubalang sebelumnya, sehingga makamnya lebih megah daripada Marquis biasa dan hampir menyamai makam seorang raja. Terdapat lebih dari 10 ribu buah atau set peninggalan di dalam makamnya, termasuk emas dalam jumlah besar.
Sebuah tim musisi dan arkeolog yang dipimpin oleh Wang Qinglei, seorang peneliti dari Akademi Kesenian Nasional China, melakukan sejumlah penelitian dan uji coba memainkan lonceng Chime kuno tersebut. Mereka sudah menyusun beberapa lembar komposisi musik dan membuat alat musik lonceng sejak 2018. Sekarang, mereka sudah bisa memainkan lebih dari 20 lagu dengan lonceng yang digali dari makam Liu He tersebut.
Salah satu lagu yang enak didengar adalah lagu populer China yang berjudul “Laughing in the Vast Sea”.
Sebenarnya, lonceng No.3 dalam set lonceng itu sudah tidak dapat dibunyikan karena retak, tetapi set itu tetap bisa dimainkan berkat desain lonceng yang sangat unik dan menarik, yaitu “satu lonceng, dua suara”. Ketika bagian yang berbeda di setiap lonceng dipukul, suara yang dihasilkan akan berbeda. Dengan demikian, suara lonceng No.3 itu bisa dibunyikan menggunakan lonceng-lonceng lain.
“Beruntung sekali, kita tetap bisa menikmati musik yang berasal dari ribuan tahun yang lalu dan merasakan nuansa pesta di era dinasti Han, ” ungkap laporan tersebut, Senin (14/11/22).