PJ Bupati Tanah Laut Apresiasi Deklarasi Desa Damai Pemalongan
Berita Baru, Jakarta – Penjabat (PJ) Bupati Kabupaten Tanah Laut, Syamsir Rahman yang diwakili oleh Sekda Kabupaten Tanah Laut, Dahnial Kifli memberikan apresiasi atas deklarasi Desa Damai yang dilakukan oleh Desa Pemalongan, Kecamatan Bajuin. Ia menyatakan bahwa deklarasi tersebut merupakan langkah yang sangat positif dalam mempromosikan perdamaian dan toleransi di tingkat desa.
“Desa Damai bukan adalah langkah nyata untuk melibatkan seluruh lapisan masyarakat khususnya perempuan dan pemuda sebagai aktor utama dalam membangun kedamaian dan kesejahteraan bersama,” kata Dahnial saat membacakan sambutan PJ Bupati Tanah Laut di Balai Desa Pemalongan, Rabu (28/2).
“Saya hadir disini untuk menyatakan komitmen bersama untuk menciptakan desa yang damai, sejahtera, dan berkelanjutan,” katanya sambil diteriaki “setuju” oleh para warga yang datang.
Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersatu dan meninggalkan perpecahan dan pertikaian yang menghalangi potensi kesejahteraan masyarakat, khususnya di tingkat desa. Hal ini menurutnya perlu komitmen yang kuat dan partisipasi dari seluruh warga.
“Oleh karena itu, saya berjanji untuk menyediakan dukungan dan sumber daya yang dibutuhkan bagi setiap inisiatif dan program yang bertujuan menciptakan desa yang damai dan berdaya,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Syamsir juga menyampaikan pentingnya partisipasi aktif dari pemuda dan perempuan dalam membangun kehidupan beragama yang harmonis dan damai yang dimulai dari tingkat desa.
Ia juga menyatakan komitmennya untuk terus mendukung program-program yang bertujuan untuk pemberdayaan perempuan dan pemuda, serta memastikan bahwa keberagaman agama di desa tetap menjadi sumber kekuatan dan keharmonisan.
Deklarasi Desa Damai Pemalongan diharapkan dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam membangun kerukunan antar umat beragama dan memperkuat nilai-nilai perdamaian di masyarakat. Ia juga menegaskan komitmennya untuk terus mendukung upaya-upaya yang bertujuan untuk memperkuat kerukunan antar umat beragama di Kabupaten Tanah Laut.
“Mari bersama-sama menjadikan desa kita menjadi teladan bagi daerah lain, dimana perdamaian bukan hanya mimpi namun menjadi kenyataan. Semoga Desa Pemalongan menjadi contoh bagi desa-desa lain di Kabupaten Tanah Laut,” pungkasnya.
Acara deklarasi Desa Damai Pemalongan diawali dengan pembacaan sholawat oleh pemuda desa yang kemudian dilanjutkan dengan penampilan tari Radap Rahayu yang merupakan tari tradisional Banjar. Dilanjutkan dengan penandatanganan prasasti oleh perwakilan Wahid Foundation, Pemerintah Kabupaten Tanah Laut, Kepada Desa Pemalongan, dan Pemuda Desa Pemalongan. Acara kemudian ditutup dengan penampilan kesenian tradisional kuda lumping yang berlangsung hingga sore hari.
Diketahui, Desa Damai Pemalongan adalah salah satu desa dampingan Wahid Foundation yang bekerja sama dengan Lembaga Kajian Keislaman & Kemasyarakatan (LK3) Banjarmasin yang didukung Mission 21 (M21). Program ini fokus dalam mendorong perdamaian antar agama dengan menjadikan perempuan dan anak muda sebagai aktor utamanya.
Hingga saat ini, Desa Damai yang diinisiasi oleh Wahid Foundation telah berjalan di 23 desa di Jawa dan Kalimantan, dan pada tahun ini, Wahid Foundation akan memperluas area pendampingan Desa Damai di lima desa di Poso, Sulawesi Tengah dan lima desa di Bima, NTB.