Wisata Jogja Tidak Begitu Terdampak Virus Corona
Berita Baru, Jakarta – Mewabahnya virus corona (COVID-19) yang sudah menginfeksi lebih dari 50 negara di dunia telah mempengaruhi ekonomi dunia. Tidak terkecuali sektor pariwisata di Indonesia.
Bahkan, Pemerintah Indonesia melalui Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyiapkan dana insentif sebesar Rp289,5 miliar untuk memperkuat pariwisata.
Mengenai sektor pariwisata, salah satu tujuan utama wisatawan lokal maupun mancanegara Yogyakarta tidak terlalu terdampak signifikan oleh menyebarnya virus corona.
Menurut Kementerian Kesehatan dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (29/2), hal itu disebabkan karena wisatawan yang datang ke Yogyakarta paling banyak berasal dari Australia dan wisatawan nusantara.
“Kendati demikian, ini berdampak pada penurunan tingkat hunian hotel di Yogyakarta,” ujar Kemenkes.
Sebagai langkah antisipasi, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) menghimbau kepada seluruh anggotanya untuk lebih memperhatikan kebersihan lingkungan. Apabila ada yang sakit, PHRI menghimbau untuk segera membawa ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.
Lebih lanjut, dalam rangka antisipasi tersebut, PHRI bersama Angkasa Pura, Association Of The Indonesian Tours & Travel Agencies (ASITA), Kementerian Kesehatan, dan Dinas Pariwisata DI Yogyakrarta mendirikan posko waspada virus corona di Bandara Adi Sutjipto
“Posko ini selalu siaga untuk menberikan pelayanan informasi kepada penumpang maupun masyarakat umum,” pungkasnya.