Warga Sangihe Cegat ‘Penyelundupan’ Alat Tambang PT TMS, JATAM: Tercatat Sudah Empat Kali
Berita Baru, Jakarta – Jaringan Tambang Nasional (JATAM Nasional) mengungkapkan bahwa PT Tambang Mas Sangihe (TMS) terus berupaya memobilisasi alat berat untuk penambangan emas di Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, meskipun mendapat perlawanan dari warga.
“Tercatat sudah empat kali upaya mobilisasi alat berat itu dilakukan, mulai dari Desember 2021 hingga semalam, Minggu, 27 Februari 2022,” tulis JATAM Nasional dalam akun Twitternya, Senin (28/2).
Menurut JATAM, penolakan itu dilakukan karena masyarakat Sangihe menyadari pertambangan yang mengancam lebih dari setengah pulau itu akan menghancurkan ruang hidup dan masa warga depan warga setempat.
“Upaya paksa itu mendapat perlawanan keras dari warga pulau. Bagi warga Sangihe, membiarkan PT TMS memasukan alat berat, berikut mulai beroperasi, sama halnya dengan menghancurkan ruang hidup dan masa depan warga,” tegas JATAM.
Berdasar laporan koalisi Save Sangihe Island (SSI) pada akun Twitternya, warga Sangihe pada 23 Februari 2022, berupaya menghalau jalur masuk kontainer Indodril bermuatan alat-alat penambangan PT TMS yang berada di pelabuhan panaru.
Dan pada 27 Februari 2022, warga kembali ke pelabuhan untuk mencegat lagi upaya penyelundupan alat berat PT TMN yang diperkirakan menggunakan jasa kapal KM Porodisa.