Wapres Ingin Politik Indonesia Tak Sepi dari Peran Kiai
Berita Baru, Jakarta – Wakil Presiden Ma’ruf Amin menegaskan bahwa para kiai dan santri mempunyai komitmen yang kuat dalam menjaga dan membela Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Kalau di Nahdlatul Ulama (NU) ditegaskan hubbul wathon minal iman, cinta tanah air sebagian dari iman,” kata Wapres Ma’ruf saat memberikan sambutan dalam acara Ijtima Ulama Nusantara yang digelar DPP PKB di Hotel Milenium, Jakarta, Jumat (13/1/).
Oleh karenanya, Rais ‘Aam Nahdlatul Ulama (2015-2018) itu menyebut ketika merumuskan soal-soal perpolitikan di Tanah Air menjaga itu semua. Termasuk hizbul wathan, menjaga tanah air
“Sekarang ini yang kita jaga itu, kalau dulu perang ya sekarang bagaimana mensukseskan pembangunan nasional kita,” terang Ma’ruf Amin.
Pada kesempatan itu, Wapres mengatakan kalangan kiai dan santri sudah mewarnai perpolitikan Indonesia selama ini. Seperti Gus Dur yang menjadi Presiden ke-4 RI, hingga dirinya yang menjadi Wapres sejak 2019.
Mantan Ketua MUI itu pun berharap kancah perpolitikan di Indonesia ke depan tak sepi dari kiprah para kiai dan santri. “Jadi kita memang berharap jangan sampai negara ini sepi dari kyai, apa jadi presiden apa jadi wapres. Minimal santri lah. Betul tidak?” kata Wapres.
“Gus Dur sudah mulai, saya ikutin, walaupun cuma wapres. nanti ada lagi presiden dan wapres. Supaya bisa beri warna tatanan bangsa ini,” tambahnya.
Wapres juga berharap PKB minimal memperoleh suara tiga besar pada Pemilu 2024. Hasil itu, kata dia, sempat diperoleh PKB dalam Pemilu 1999 lalu ketika berhasil menempati urutan tiga besar dengan suara signifikan.
Wapres yakin perolehan suara besar di Pemilu justru memudahkan PKB untuk berperan signifikan berkontribusi bagi bangsa dan negara.
“Mudah-mudahan PKB masih partainya gerakan politik kiai. Saya sudah tidak tahu apakah sudah bergeser ya. Saya berharap meski ada dinamika, pembaruan, tapi politik kiainya jangan ditinggalkan. Kalau politik kiainya ditinggalkan, nanti kiainya pada pergi,” katanya.
Di kesempatan yang sama, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menargetkan suara terbanyak kedua di Pemilu 2024 mendatang. Dia ingin PKB menggeser Gerindra yang lebih unggul di Pemilu 2019 lalu.
“Tapi sayang juara satu masih tetap PDIP, juara dua selalu antara Gerindra, dan juara tiga bergantian antara Golkar dan PKB. Target kita minimal 2024 bisa mengalahkan Gerindra menjadi nomor dua,” kata Gus Muhaimin, sapaan akrabnya.