Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Presiden Jokowi menghadiri KTT AZEC di Kantor PM Jepang, Senin (18/12/2023). (Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev)
Presiden Jokowi menghadiri KTT AZEC di Kantor PM Jepang, Senin (18/12/2023). (Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev)

Walhi: Inisiatif AZEC dari Jepang Ancam Lingkungan dan HAM di Indonesia



Berita Baru, Jakarta – Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) menyampaikan kekhawatiran mendalam terkait inisiatif Asia Zero Emission Community (AZEC) yang dipimpin Jepang di bawah Strategi Green Transformation (GX) yang akan diterapkan di Indonesia.

Meskipun inisiatif AZEC diklaim sebagai bagian dari upaya mencapai netralitas karbon melalui kolaborasi luas, Walhi menilai langkah ini tidak lebih dari sekadar greenwashing yang disamarkan sebagai dekarbonisasi.

“Inisiatif AZEC justru akan memperkaya korporasi-korporasi yang selama ini telah meraup keuntungan besar, sambil menyebarkan ‘solusi palsu untuk perubahan iklim’ di Indonesia,” ujar Walhi dalam siaran pers yang dikeluarkan pada Selasa (20/8/2024).

Lebih lanjut, Wahli menilai AZEC berpotensi mengakibatkan pelanggaran hak asasi manusia, khususnya terhadap masyarakat adat dan komunitas lokal, karena inisiatif ini dilaksanakan tanpa melibatkan partisipasi bermakna dari mereka.

Walhi mendesak pemerintah Jepang dan Indonesia untuk membatalkan inisiatif AZEC yang dinilai akan memperpanjang penggunaan energi fosil, menghadirkan solusi yang justru membahayakan lingkungan dan komunitas, serta mengancam hak asasi manusia. Walhi juga menyerukan kerja sama kedua pemerintah untuk mendukung transisi energi yang cepat, adil, dan merata, dengan memastikan keterlibatan aktif masyarakat setempat dan kelompok masyarakat sipil Indonesia.

Menurut Walhi, AZEC hanya akan membawa dampak buruk bagi demokrasi, lingkungan hidup, dan masyarakat di Indonesia. Inisiatif ini dinilai kurang transparan, tidak memberikan keterbukaan informasi, dan mengabaikan partisipasi publik yang bermakna. Selain itu, AZEC berisiko memperpanjang ketergantungan pada energi fosil, menghadirkan solusi yang berbahaya bagi keselamatan lingkungan dan komunitas, serta memicu perampasan lahan, deforestasi lebih lanjut, dan potensi jebakan utang bagi Indonesia.