Wabah PMK Tidak Menular Pada Manusia, Mentan Minta Peternak Tak Khawatir
Berita Baru, Gresik – Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang ratusan ternak sapi di empat kabupaten wilayah Jatim salah satunya Kabupaten Gresik, mendapat perhatian serius dari Menteri Pertanian dan Peternakan Republik Indonesia (Mentan RI), Syahrul Yasin Limpo.
Menurutnya, Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak sapi tidak membahayakan manusia. Meski tingkat penyebaran penyakit tersebut terbilang cepat, namun angka tingkat kematiannya juga rendah.
Ia pun meminta masyarakat khususnya peternak untuk tidak khawatir dan panik terhadap penyakit yang telah menyerang ratusan hewan ternak di Jawa Timur.
“Para peternak tidak usah khawatir, PMK ini tidak menular pada manusia, tapi menularnya sesama hewan, penyakit Ini bahaya bagi hewan, penularannya bisa lewat angin atau kontak langsung, maka dari itu kita melakukan pengetatan, jangan sampai menyebar luas pada hewan ternak yang lain,” kata Syahrul saat meninjau langsung kandang ternak sapi di Dusun Juwetsembung, Desa Sembung, Kecamatan Wringinanom, Kebupaten Gresik, Selasa (10/5).
Dalam kunjungannya itu, Mentan Syahrul didampingi Wakajati Jatim Firdaus, Bupati Gresik Fandi Ahmad Yani, dan Forkopimda Gresik, serta Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH). Rombongan juga menyidak salah satu peternakan sapi yang terinfeksi wabah PMK.
Sementara Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani menerangkan, masyarakat tidak perlu panik dengan penyakit PMK. Yani juga mengucapkan apresiasi atas respons cepat kementerian.
“Sementara wilayah yang teridentifikasi PMK adalah, Gresik, Lamongan, Mojokerto, Sidoarjo,” ujarnya.
Dia pun menegaskan, jika angka kematian akibat PMK di Gresik relatif terkendali dan insyaallah akan diselesaikan dengan menunggu vaksin.
“Kami sudah melakukan pendataan tentang keberadaan sapi yang sakit, sembuh dan yang meninggal, siang hari ini kami mendapat bantuan obat-obatan, akan kita bagikan dengan rata. Kami juga akan bekerja sama dengan Unair untuk vaksin terhadap sapi yang sudah terjangkit,” tutur Bupati Gus Yani.
Bupati millenial itu menambahkan, sementara ini sejumlah pasar hewan di Gresik telah dilakukan penutupan untuk membatasi penularan dan agar tidak menyebar luas.
Berdasarkan data, sejak (28/4/2022) hingga Selasa ini, jumlah sapi yang terjangkit PMK di Gresik sebanyak 200 ekor, mati 4 ekor, dan sembuh 20 ekor.