Vaksinasi Gotong Royong, Menteri Investasi: Meningkatkan Kepercayaan Diri Pelaku Usaha dan Investor
Berita Baru, Jakarta – Pelaksanaan vaksinasi Gotong Royong yang dilakukan dunia usaha bersama dengan pemerintah diyakini akan meningkatkan kepercayaan diri pelaku usaha dan investor.
Menurut Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia program tersebut dapat mengembalikan kepercayaan publik dan opini global terhadap penanganan pandemi COVID-19 di Tanah Air.
“Kita sama-sama mengambil tanggung jawab ini. Harapan kita, kalau ini kemudian terjadi terus, maka target vaksinasi untuk mencapai maksimal bisa terwujud dan bisa kita mengembalikan kepercayaan publik dan opini global terhadap bagaimana penanganan COVID-19 di Indonesia,” kata Menteri Bahlil.
Pernyataan tersebut disampaikan Bahlil sebelum mendampingi Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) saat melakukan peninjauan pelaksanaan perdana vaksinasi Gotong Royong untuk pekerja di pabrik PT Unilever Indonesia, Kawasan Industri Jababeka, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (18/05).
Bahlil mengatakan bahwa investasi bersama dengan konsumsi merupakan dua komponen penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
“Dengan vaksinasi ini, maka para investor dan pelaku usaha akan lebih percaya diri lagi untuk melakukan suatu perencanaan yang matang dan realisasi investasi yang pada akhirnya kemudian mampu menciptakan lapangan pekerjaan,” ujar Bahlil.
Ending dari investasi itu, lanjut Bahlil, adalah bagaimana menciptakan lapangan pekerjaan, bagaimana meningkatkan pendapatan negara, karena itu tanggung jawab kita semua.
Dalam kesempatan itu Menteri Bahlil juga mengapresiasi Kamar Dagang dan Industri (KADIN) dan dunia usaha yang melaksanakan program vaksinasi sebagai bagian dari upaya bersama mengatasi pandemi di Indonesia.
“Saya terima kasih betul sama KADIN dan dunia usaha yang melakukan vaksinasi Gotong Royong. Semoga ini menjadi momentum positif bagi Indonesia dan dunia internasional dalam melihat bagaimana Indonesia menyelesaikan maupun menyiasati COVID-19 yang ada di negara kita,” tutur Bahlil. (mkr)