Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store
Foto: Mediatorilinguisticipadova

Uni Eropa Berikan Beasiswa Erasmus+ untuk 94 Mahasiswa dan Dosen Indonesia



Berita Baru, Internasional — Ada 94 mahasiswa dan dosen dari Indonesia yang menerima beasiswa Erasmus Plus (Erasmus+) dari Uni Eropa tahun 2020 untuk studi hingga dua tahun pada jenjang S-2 dan S-3 di perguruan tinggi di Uni Eropa.

Acara pelepasan para penerima beasiswa Erasmus+ berlangsung secara daring pada Sabtu (18/7) dihadiri oleh Vincent Piket, Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, dan Prof. Ir. Nizam, MSc, DIC, PhD, Plt Dirjen Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Setiap tahun Uni Eropa memberikan beasiswa Erasmus+ kepada mahasiswa dan dosen Indonesia dalam rangka menempuh studi tingkat S-1, S-2 dan S-3 di Eropa.

Di tengah situasi COVID-19, sebagian besar penerima beasiswa Erasmus+ akan tetap diberangkatkan ke Eropa untuk melaksanakan studi mereka sedikitnya dua perguruan tinggi yang terletak di dua negara Eropa yang berbeda. 

”Program Erasmus+ memberikan peluang yang sangat berharga untuk meningkatkan kemampuan akademis dan profesionalisme di universitas-universitas Eropa yang berkualitas tinggi. Lebih dari itu, beasiswa Erasmus+ juga dapat memperluas wawasan dan memberikan pelajaran yang sangat berharga bagi para alumni  Erasmus+ setelah mereka kembali ke Indonesia,” terang Duta Besar Vincent Piket

“Kami bangga bisa berkontribusi untuk masa depan Indonesia melalui program beasiswa Erasmus+,” tambahnya.

Sementara itu, dalam sambutannya Prof. Nizam menyampaikan bahwa beasiswa Erasmus+ merupakan kesempatan yang sangat baik bagi mahasiswa maupun dosen Indonesia untuk mendapatkan pendidikan dan pengalaman di tingkat internasional dari Perguruan-perguruan Tinggi di Eropa dan negara-negara mitra.

Charlah Arlens Wowor, salah seorang penerima beasiswa Erasmus+, akan menempuh pendidikan jenjang S-2 di bidang European Master in Tourism Management. Ia akan studi di tiga negara: Denmark, Slovenia dan Spanyol.

”Dengan mengikuti program pasca sarjana Erasmus+ ini, saya berharap dapat menerapkan ilmu yang akan saya dapatkan untuk mengembangkan sektor pariwisata di Papua Barat dari mana saya berasal,” tutur Charlah.

Penerima beasiswa Erasmus lainnya, yakni Viddy Ranawijaya, akan menempuh pendidikan jenjang S-2 di bidang European Master in Euroculture: Society, Politics and Culture in a Global Context. Ia juga akan studi di tiga negara yaitu Prancis, Polandia dan Belanda.

“Program mobilitas yang dimiliki Erasmus+ untuk menempuh pendidikan minimal di 2 negara sangat menarik bagi saya. Sebagai praktisi di sektor pendidikan tinggi, saya ingin mempelajari dan mengalami bagaimana universitas-universitas di Eropa dapat bekerja sama menjalankan program tersebut. Dengan ilmu dan pengalaman saya di Eropa, saya berharap untuk bisa menerapkan program mobilitas ini di Indonesia bahkan di tingkat Asia Tenggara,” kata Viddy.

Sejak tahun 2004 hingga 2020, Uni Eropa telah memberikan beasiswa Erasmus+ kepada lebih dari 1.900 mahasiswa dan dosen Indonesia. Secara keseluruhan, Uni Eropa and Negara-negara Anggotanya memberikan 1.500 beasiswa kepada siswa Indonesia setiap tahunnya.

Program Erasmus+ menawarkan beragam instrumen untuk mendukung institusi pendidikan tinggi, seperti program Capacity Building in Higher Education (CBHE), Erasmus Mundus Joint Master Degree (EMJMD), Jean Monnet dan International Credit Mobility (ICM).