Turki-Suriah Kembali Diguncang Gempa, Sedikitnya 6 Orang Tewas

Berita Baru, Ankara – Sedikitnya 6 orang tewas dalam gempa terbaru yang menghantam wilayah perbatasan Turki dan Suriah, kata pihak berwenang pada Selasa (21/2).

Gempa itu terjadi dua minggu setelah gempa besar menewaskan lebih dari 47.000 orang dan merusak atau menghancurkan ratusan ribuan rumah.

Gempa itu terjadi pada hari Senin (20/1), berkekuatan 6,4 SR, berpusat di dekat kota Turki Antakya dan dirasakan di Suriah, Mesir dan Lebanon.

Gempa itu diikuti oleh 90 gempa susulan, kata Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat Turki (AFAD).

Gempa itu juga terjadi bahkan ketika pekerjaan penyelamatan dari gempa awal pada 6 Februari telah mereda.

“Saya pikir bumi akan terbelah di bawah kaki saya,” kata Muna Al Omar sambil menggendong putranya yang berusia tujuh tahun, dilansir dari Reuters.

Dia sekarang tinggal di sebuah tenda di sebuah taman di Antakya setelah gempa pertama memaksanya meninggalkan rumahnya.

Gedung gubernur provinsi Hatay, yang rusak akibat gempa pertama, runtuh akibat gempa terbaru, tayangan televisi menunjukkan. Enam ribu lebih tenda dikirim ke daerah itu dalam semalam.

Pemerintah Presiden Tayyip Erdogan telah menghadapi kritik atas apa yang dikatakan banyak orang Turki sebagai respons darurat yang lambat terhadap gempa pertama dan atas kebijakan konstruksi yang berarti ribuan gedung apartemen runtuh menimpa para korban ketika bencana melanda.

Erdogan, yang berkuasa selama dua dekade, menghadapi pemilihan presiden dan parlemen pada Mei, meskipun bencana itu dapat menyebabkan penundaan.

Bahkan sebelum gempa, jajak pendapat menunjukkan dia berada di bawah tekanan krisis biaya hidup, yang dapat memburuk karena bencana telah mengganggu produksi pertanian.

Dia telah menjanjikan upaya rekonstruksi yang cepat, meskipun para ahli mengatakan itu bisa menjadi resep untuk bencana lain jika langkah-langkah keselamatan dikorbankan dalam perlombaan untuk membangun kembali.

Menteri Kesehatan Turki Fahrettin Koca mengatakan 294 orang terluka dalam gempa terbaru, menambahkan bahwa pasien dievakuasi dari beberapa fasilitas kesehatan yang tetap beroperasi setelah gempa pertama, karena bangunan retak.

Di Samandag, di mana AFAD melaporkan satu orang tewas pada Senin, penduduk mengatakan lebih banyak bangunan runtuh, meskipun kebanyakan orang sudah meninggalkan kota. Gundukan puing dan furnitur yang dibuang berjejer di jalan-jalan yang gelap dan terbengkalai.