Tips Budidaya Ikan Lele Ala Pemuda Mengare Gresik, Mulai Pilih Benih Hingga Kualitas Air
Berita Baru, Gresik – Budidaya ikan lele dengan sistem bioflok semakin diminati kalangan pemuda di Gresik. Selain menguntungkan, perawatan serta memperoleh bibitnya pun terbilang mudah, dan tidak banyak memakan lahan. Tinggal ketekunan dan serius dalam menjalani usahanya.
Ikan lele merupakan jenis ikan tawar yang banyak diminati masyarakat untuk dikonsumsi. Selain mengandung nutrisi yang baik, budidaya ikan lele ini juga menjadi peluang bisnis yang menjanjikan.
Mustain (26), salah satu pemuda pembudidaya ikan lele asal Desa Watu Agung Mengare Kecamatan Bungah memberikan tips beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan budidaya lele, yaitu memiliki dana yang cukup untuk lokasi, bibit, juga pakan.
Tak kalah penting, dampak di sekitar lingkungan budidaya lele harus diperhatikan. Mengingat, limbah budidaya lele kerap menyebabkan bau tidak enak dan menambah sarang nyamuk.
Bila sudah melakukan standar yang diharapkan, beberapa tahapan selanjutnya harus dipersiapkan sebelum memulai usaha budidaya lele. Mulai dari persiapan kolam yaitu membuat kolam ikan lele bisa menggunakan terpal dengan luas 3 meter berukuran bundar, serta memperhatikan juga kedalaman air kolam agar saat siang hari lele tidak terlalu kepanasan.
Suhu air yang disarankan untuk budidaya ikan lele adalah 20 hingga 28 derajat celcius dan sebelum bibt ditabur sebaiknya air dalam kolam diberi antibiotik terlebih dahulu agar bibit tidak cepat mati.
“Sebelum melakukan penebaran benih lele lebih baik dipersiapkan dengan baik kolam yang akan dibuat tumbuh kembang ikan lele yaitu memberi antibiotik sebelum penebaran,” ujarnya, Minggu (30/1).
Menurut Mustain, pemilihan bibit unggul juga wajib diperhatikan. Tujuannya agar nantinya bisa mendapatkan ikan lele yang baik sesuai harapan, cara mengenali bibit lele yang unggul pun cukup mudah.
Bibit lele jantan memiliki perut yang ramping dengan tulang kepala pipih, warnanya cenderung lebih gelap dan gesit dalam bergerak. Sedangkan bibit betina mempunyai ciri perut yang lebih besar dan ukuran kepalanya cembung dan agak lamban bergerak.
Dalam pemilihan bibit unggul, ukuran ikan harus diperhatikan antara lain bibit yang unggul dengan ukuran ideal yaitu 5-7 cm dan pastikan bibit tidak ada cacat sedikitpun. Bila sudah mendapatkan bibit ikan lele yang unggul maka selanjutnya menebar benih lele ke dalam kolam terpal bundar berukuran 3 meter yang sudah dipersiapkan sebelumnya.
Sebab benih ikan lele sangat sensitif, maka proses penyebaran tidak boleh sembarangan harus diperhatikan keadaan lele dan kolam baru. Lebih dari itu, jika bibit lele sudah bisa beradaptasi maka hal yang harus dilakukan selanjutnya ialah pemberian suplemen.
“Fungsi dari pemberian suplemen ikan lele tersebut ialah untuk membantu proses pembentukan sistem kekebalan tubuh lele tersebut,” imbuhnya.
Tak hanya itu, Mustain juga menjelaskan, dalam pengelolaan air kolam lele diganti apabila sudah ada gelembung-gelembung dan berbusa. Idealnya, mengganti air dalam kolam bisa dilakukan pagi atau sore hari karena tidak terlalu panas yang bisa berdampak pada kesehatan lele.
“Mengganti air sebaiknya diwaktu sesesudah panen dan disaat sudah berbusa,” jelasnya.
Lebih lanjut Mustain mengungkapkan saat panen secara umum ikan lele dapat dipanen sekitar 2-3 bulan dari penebaran bibit.
” Sekali panen sekitar 1 Kwintal (100 Kg), Sari Kilo ikan lele bisa berisi 7-8 ekor dengan ukuran 5-7 cm dengan harga Rp 16 ribu kalo kita menjualnya di tengkulak,” pungkasnya.