Tentara Rusia Serang PLTN Terbesar di Eropa dari Berbagai Sisi
Berita Baru, Internasional-Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba, menginformasikan, PLTN terbesar Eropa yang bertempat di negeri itu terbakar. Penyebabnya yakni serangan dari Rusia pada Jumat (4/11).
“Tentara Rusia menembak dari semua arah ke PLTN Zaporizhzhia, pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa,” tulis Kuleba melalui akun Twitternya.
“Kebakaran sudah terjadi. Jika (PLTN) itu meledak, ledakannya bisa 10 kali lebih besar daripada Chernobyl! Rusia harus segera menghentikan perang ini. Izinkan pemadam kebakaran, dirikan zona keamanan!” lanjut Kuleba.
Diketahui, pertempuran sengit terjadi di kawasan PLTN itu yang berjarak sekitar 550 km arah tenggara Kiev, kata Dmytro Orlov, wali kota Energodar, kota terdekat dari PLTN itu, dalam sebuah unggahan daring.
Beruntung dalam peretempuran itu, tidak ada korban jiwa. Hanya saja Orlov tidak memberikan rincian. Rusia sebelumnya sudah menguasai PLTN Chernobyl, sekitar 100 km arah utara ibu kota Kiev.
Sementara itu, Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengabarkan di Twitter, pihaknya “mengetahui adanya serangan roket” di pembangkit listrik itu dan sedang menjalin kontak dengan otoritas Ukraina untuk melihat perkembangan situasinya.
Otoritas Ukraina melaporkan, bahwa saat ini tentara Rusia berusaha merebut PLTN itu. Bahkan sudah memasuki kota dengan tank-tank yang dimilikinya.
“Akibat dari serangan roket musuh yang terus menerus terhadap gedung dan unit pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa, PLTN Zaporizhzhia terbakar,” tulis Orlov di kanal Telegram miliknya, seraya menyebut insiden itu sebagai ancaman terhadap keamanan dunia.
Dia tidak memberikan rincian dan Reuters belum bisa memverifikasi informasinya, termasuk potensi serius dari kebakaran yang terjadi. Akan tetapi, kantor berita Rusia RIA yang mengutip juru bicara PLTN menyebut, bahwa kebakaran terjadi di luar perimeter PLTN tersebut dan salah satu blok pembangkit telah dimatikan. Akibatnya, tingkat radiasi dasar tidak berubah di PLTN berpembangkit tenaga nuklir tersebut.
Konon, dalam literatur disebutkan, nuklir terburuk dalam sejarah menimpa PLTN Chernobyl pada 1986 di Ukraina. Kala itu Ukraina masih menjadi bagian dari Uni Soviet.(maf)