Tega! Seorang Ibu di Madiun Bakar Bayinya yang Baru Lahir
Berita Baru, Jatim – Seorang ibu rumah tangga di Desa Ngranget, Kecamatan Daganga, Kabupaten Madiun, Jawa Timur tega membakar bayinya sendiri yang baru dilahirkan pada Senin (6/2/2023) malam.
Kondisi bayi ditemukan warga dalam keadaan meninggal dengan luka bakar sekitar 70 persen.
Peristiwa tersebut saat inid alam proses pengusutan oleh Polres Madiun.
“Pelaku sudah diamankan polisi dan ditetapkan tersangka pada Selasa kemarin. Perbuatan membakar tersebut dilakukan pelaku di rumahnya,” ujar Kapolres Madiun AKBP Anton kepada wartawan di Madiun, Rabu (8/2/2023) dikutip dari Antara.
Anton mengatakan pihaknya belum bisa memeriksa Is karena yang bersangkutan masih dalam perawatan di RSUD Dolopo Kabupaten Madiun. Dari informasi awal, Is tega melakukan itu karena merasa malu.
“Untuk sementara motif perbuatan pelaku masih didalami oleh petugas Satuan Reskrim,” ujarnya.
Kronologi
Sementara itu, Kepala Urusan (Kaur) Umum Desa Ngranget, Sarno mengatakan perbuatan pembakaran bayi tersebut terungkap berawal dari kecurigaan tetangga karena rumah pelaku yang terus tertutup sejak empat hari sebelumnya.
“Kejadian pembakaran-nya Senin kemarin. Warga curiga, pintu rumah yang bersangkutan tertutup dan tidak terbuka sejak empat hari lalu,” kata Sarno.
Saat warga mengetuk pintu rumah tersebut, pelaku tidak memberikan respons. Akhirnya warga mendobrak pintu dan mendapati Is langsung kabur.
Warga yang mendobrak kaget karena melihat ada bayi sedang dibakar di atas tungku. Diperkirakan bayi malang tersebut telah dilahirkan sekitar beberapa hari sebelumnya. Saat diketahui warga, kondisi bayi sudah meninggal dan rusak karena terbakar 70 persen.
Saat pelaku melarikan diri, warga langsung melapor polisi dan mengevakuasi jasad bayi itu. Polisi melakukan autopsi pada jenazah bayi dan dimakamkan. Is akhirnya berhasil ditangkap polisi di wilayah hutan desa sekitar.
Berdasarkan keterangan perangkat desa setempat, Is dikenal tertutup. Sedangkan suaminya tidak ada di rumah karena bekerja di Banyuwangi dan pulang sebulan sekali.