Tatamu Stool, Bangku Intuitif untuk Dorong Ide Kreatif
Berita Baru, Inovasi – Pada tahun 2050, dua pertiga dari populasi bumi diperkirakan akan tinggal di wilayah perkotaan. Hal tersebutlah yang menjadi inspirasi di balik dirancangnya Tatamu, yaitu menyediakan furnitur fleksibel untuk orang-orang dengan ruangan sempit dan sering berpindah dari apartemen satu ke lainnya.
Dilansir dari laman promosinya di Kickstarter, pengembang bangku berbentuk unik tersebut mengatakan desain bangku Tatamu bertujuan untuk membuat furnitur intuitif yang menggabungkan kekokohan dengan bentuk yang sangat tipis.
Sebelum desain furnitur apik tersebut ditetapkan untuk Tatamu, berbagai pengujian detail dan protipe dilakukan untuk mendapatkan bangku lipat intuitif yang dapat dengan mudah dioperasikan dengan mempertahankan kekuatannya.
Setelah ide Tatamu Stool muncul, pengembangnya melibatkan ahli furnitur tradisional Jepang.
“Setiap bagian dibuat dengan tangan oleh pengrajin yang berdedikasi dari awal hingga selesai, dengan sangat memperhatikan detail,” tulis keterangan dalam promosi Tatamu Stool, dikutip Berita Baru, Selasa (5/11/21).
Kursi lipat berbentuk unik ini hanya memiliki berat total 5,5 kilogram, untuk memastikan bahwa furniture ini mudah untuk diangkut dan dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain. Tebalnyahanya 4 sentimeter saat dilipat, memungkinkan benda ini ditumpuk dengan beberapa barang lainnya di relung yang sangat sempit. Saat dibuka, ketinggian tempat duduk optimal mencapai 43cm.
Selain unik daris sisi desain, lebih uniknya lagi, bangku ini diedesain untuk mendukung intuisi seseorang menemukan ide-ide berliannya.
“Tatamu untuk semua orang yang idenya lebih besar dari kamar mereka,” lanjut keterangan tersebut.
Desain tatamu yang tidak memakan tempat yang besar ketika dioperasikan memungkinkan pemiliknya untuk mengadakan rapat, berkumpul bersama keluarga atau membuat sebuah pesta di rumah kecil atau apartemen dengan ruangan terbatas.
Di luar itu semua, bahan-bahan yang digunakan untuk membangun bangku unik ini adalah bahan-bahan yang dapat didaur ulang yang tentunya ramah lingkungan.
“Kami ingin desainnya sesederhana mungkin, jadi hanya ada dua bahan (yaitu) kayu dan kain. Keduanya mudah didaur ulang.”