Tahun ini, Proyek Normalisasi Kali Lamong Gresik Dianggarkan 5 Miliar
Berita Baru, Gresik – Meski sempat terhenti karena curah hujan tinggi, aktifitas proyek pengerukan normalisasi Kali Lamong akan dilanjutkan kembali. Tahun ini, penuntasan pengerukan Kali Lamong difokuskan di wilayah Kecamatan Benjeng dan Balongpanggang.
Normalisasi sungai yang kerap dilanda banjir tahunan itu dikerjakan dengan metode kolaborasi dari semua pihak stakeholder, meliputi tim DPUTR, kecamatan dan paguyuban pengusaha di wilayah kecamatan masing-masing.
Kepala DPUTR Gresik, Achmad Hadi mengatakan, normalisasi saat ini masih belum bisa dikerjakan secara efektif. Mengingat, kondisi debit permukaan air kali lamong masih tinggi karena hujan di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS).
Sebab itu, aktivitas pengerukan normalisasi Kali Lamong akan dimulai kembali pada awal triwulan kedua di bulan April atau Mei tahun 2022.
“Untuk normalisasi tetap dilakukan tahun ini, kami dilanjutkan dengan metode kolaborasi dari semua stakeholder yakni dari tim DPUTR, kecamatan dan paguyuban pengusaha di wilayah kecamatan masing-masing,” kata Hadi.
Hadi menambahkan, pengerukan Kali Lamong tahun ini telah dianggarkan sebesar 5 miliar dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun 2022.
“Untuk estimasi pekerjaan di bulan April atau Mei tahun 2022 dan dari APBD 5 miliar,” ujarnya.
Sementara Camat Balongpanggang Gresik, Amri menyatakan, ada 10 titik lokasi yang telah diinventarisir dan dilakukan peninjauan kelapangan, termasuk lokasi -lokasi yang tikungan yang adanya abrasi dan akses jalan angkutan alat beratnya. Mulai dari Desa Wotansari sampai Desa Sekarputih, Desa Dapet dan Desa Banjaragung.
“Koordinasi dengan persatuan pengusaha Balongpanggang, kita lakukan peninjauan kelapangan terhadap kali lamong yang sudah dinormalisasi. Sebenarnya itu ada beberapa titik yang belum ditemukan misal di dekat jembatan sebelah kanan jembatan itu rawa – rawa, sehingga alat berat belum dimungkinkan masuk dan khawatir ambles,”terangnya.
Total 10 lokasi yang belum dirapikan nanti start bulan lima atau enam secara maksimal normalisasi baik itu pelebaran, ketinggian tanggul kemudian lokasi- lokasi yang ada tikungan, agar dikasih model penahan abrasi seperti bronjong dan lain sebagainya.
Di bawah jembatan sekitar Desa Banjaragung misalnya, terdapat banyak rawah pohon, bambu dan segala macam tepatnya di sisi sebelah kanan. Sehingga terpaksa harus dibersihkan.
“Jadi menunggu musim kemarau kita normalisasi lagi dengan pendanaan dari APBD melalui dinas PU,”ucapnya.
Amri menjelaskan, pihaknya sudah melayangkan pemberitahuan kepada Kepala Desa untuk memberitahukan kepada warganya yang terkena normalisasi kali lamong agar segera melakukan inventarisasi. Sehingga pekerjaan normalisasi berjalan lancar.
“Kami berharap untuk desa yang kena normalisasi untuk segera bergerak untuk inventarisasi terkait detail menginventarisasinya,” pungkasnya.