Sumba Barat Daya Negatif Covid-19
Berita Baru, Tambolaka – Kabar baik datang dari Indonesia bagian Timur. Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) masih negatif Covid-19.
Hal itu disampaikan oleh ketua Satgas Penanganan Covid-19 setempat, Bernardus Bulu. Ia menyampaikan pada awak media usai memimpin rapat evaluasi penanganan Covid-19, Selasa (28/4/2020), bersama camat dan kepala desa yang memiliki wilayah administrasi di sepanjang pesisir pantai, dan wilayah perbatasan Sumba Barat dengan Kabupaten SBD, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Menanggapi polemik yang terjadi di masyarakat, tentang 2 orang yang positif rapid test, dia menjelaskan bahwa tidak berarti dua orang tersebut sudah positif Covid-19 di SBD.
Bernadus menjelaskan, seseorang dinyatakan positif Covid-19 jika sudah melalui screening secara medis yang bisa dipertanggungjawabkan dan melalui hasil pemeriksaan laboratorium (swab) dari Surabaya Jawa Timur, sedangkan yang lain masih ada klasifikasi hasil screening medis, ada orang dari area risiko (OAR), ada orang dalam pemantauan (ODP), juga ada yang masuk dalam kategori pasien dalam pengawasan (PDP).
“Khusus untuk SBD sampai dengan kondisi hari ini, kita masih negatif Covid-19, masih nol, belum ada pasien yang positif Corona. ODP dan OAR yah, tetapi upaya-upaya pencegahan dari tim terus kita lakukan,” ungkap dia.
Bernardus Bulu mengimbau masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan dan anjuran-anjuran pemerintah. “Kita terus upayakan pengendalian, tim komunikasi risiko terus melakukan sosialisasi,” ujar dia.
Ia juga mengatakan bahwa pihaknya sudah memutuskan supaya mengaktifkan seluruh media yang ada, antara lain dengan kendaraan yang sudah dipasang toa, dilakukan sosialisasi sampai ke kampung-kampung, masuk ke daerah-daerah pasar tradisional, bahkan di titik-titik ada perkumpulan orang banyak, tim akan datang memberikan pemahaman. Ada juga langkah-langkah tegas yang dilakukan seperti penertiban lalu lintas.
“Masyarakat jangan panik, mari kita patuh pada sosial distancing dan physical distancing untuk mencegah dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19” tambah dia.