Sudan dan Mesir Menolak Proposal Ethiopia untuk Berbagi Data Tentang Bendungan Renaisans
Berita Baru, Internasional – Pada Sabtu (10/4), Mesir dan Sudan menolak proposal Ethiopia untuk berbagi data tentang operasi bendungan pembangkit listrik tenaga air raksasa di Nil Biru setelah negosiasi antara tiga negara di Kinshasa pekan ini yang berakhir tanpa kemajuan.
Ethiopia, seperti dilansir dari Reuters, menggantungkan harapannya akan pembangunan ekonomi dan pembangkit listrik pada Bendungan Renaisans Besar Ethiopia, yang dikhawatirkan Mesir akan membahayakan pasokannya dari Sungai Nil. Sudan juga prihatin tentang dampak aliran airnya sendiri.
“Ethiopia mengundang Sudan dan Mesir untuk menominasikan operator bendungan untuk pertukaran data sebelum pengisian GERD di musim hujan mendatang,” tulis kementerian luar negeri Ethiopia dalam sebuah tweet pada hari Sabtu.
Namun demikian, Kairo dan Khartoum menyatakan bahwa mereka sedang mengupayakan kesepakatan yang mengikat secara hukum atas pengoperasian bendungan, yang menurut Addis Ababa sangat penting bagi perkembangan ekonominya.
“Sudan percaya bahwa bertukar informasi adalah prosedur yang diperlukan, tetapi tawaran Ethiopia sebagaimana tercantum dalam surat mereka menyiratkan selektivitas yang mencurigakan dalam menangani apa yang telah disepakati,” kata kementerian irigasi Sudan pada hari Sabtu.
Setelah pertemuan Kinshasa, Ethiopia menekankan bahwa tahun kedua pengisian waduk bendungan akan dilakukan sesuai jadwal.
Sudan akan menampung 600 juta meter kubik (785 juta yard kubik) air di waduk Jebel Awliya untuk memastikan kelanjutan pengoperasian stasiun pompa di Sungai Nil Putih dan sungai Nil untuk memenuhi kebutuhan pertanian dan air minum.
Menteri irigasi Mesir pada hari Sabtu mengatakan pada acara bincang-bincang televisi lokal bahwa sementara cadangan di Bendungan Tinggi Aswan dapat membantu mencegah efek dari pengisian kedua, perhatian utamanya adalah pengelolaan kekeringan.
Sudan, Mesir, termasuk Uni Eropa, Amerika Serikat dan Perserikatan Bangsa-Bangsa telah mengusulkan sebagai mediator untuk memfasilitasi pembicaraan yang sedang berlangsung di Uni Afrika. Kedua negara mengatakan Ethiopia menolak proposal tersebut selama pertemuan Kinshasa.