Steven Mnuchin Minta Greta Thunberg Belajar Ekonomi
Berita Baru, Internasional – Menteri Keuangan Amerika Serikan, Steven Mnuchin menolak mentah-mentah seruan Greta untuk segera divestasi bahan bakar fosil dan menyuruh remaja 17 tahun itu pergi ke perguruan tinggi dan belajar ekonomi.
Dalam konverensi yang diadakan di Davos beberapa hari yang lalu, Mnuchin berpura-pura tidak tahu siapa Thunberg.
Dilansir dari The Guardian, Kamis (23/1), ketika ditanya apakah divestasi sektor publik dan swasta perusahaan-perusahaan bahan bakar fosil akan mengancam pertumbuhan AS, Mnuchin menjawab : “Apakah dia kepala ekonom? Siapa dia, saya bingung.”
“Setelah dia pergi dan belajar ekonomi di perguruan tinggi dia bisa kembali dan menjelaskannya kepada kami,” tambah Mnuchin pada forum konferensi pers saat KTT di Davos.
Komentar Mnuchin memperlihatkan jurang kontradiksi yang mencolok antara aktivis iklim dan Gedung Putih. Saat ditekan mengenai darurat iklim, Mnuchin bersikeras bahwa masalah lingkungan “jelas rumit”.
Dia berkata: “Ketika saya diizinkan untuk mengemudi saya memiliki Tesla. Saya mengendarai mobil di California. Aku menyukainya. Tapi tidak ada yang fokus pada bagaimana listrik itu dibuat dan apa yang terjadi pada penyimpanan dan masalah lingkungan pada semua baterai ini.”
Cara AS Tangani Krisis Iklim
Mnuchin juga berusaha menunjukkan bahwa pemerintah AS serius dalam menangani masalah emisi tetapi melalui sektor swasta dan bukan pemerintah. Ia bersikeras bahwa bahwa masalah lingkungan yang sebenarnya berpusat di China dan India.
“Orang-orang yang menyerukan divestasi harus ingat ada masalah ekonomi yang signifikan, masalah dengan pekerjaan”, lanjutnya. “Banyak ekonomi yang beralih ke energi yang lebih efisien dan lebih bersih. Itu tidak harus semua energi terbarukan.”
Mnuchin bahkan bercerita bahwa dia akan melakukan perjalanan ke London untuk berbicara dengan kanselir Inggris, Sajid Javid, akhir pekan ini untuk membahas kekhawatiran AS tentang apakah Inggris akan menggunakan teknologi 5G Huawei.
Sementara itu, Thunberg menggunakan kesempatan di Davos untuk mendorong perubahan radikal pada darurat iklim.
Dia menyerukan agar negara-negara keluar dari investasi bahan bakar fosil, mengakhiri subsidi industri serta menghentikan investasi dalam eksplorasi dan ekstraksi bahan bakar fosil oleh perusahaan, bank, lembaga dan pemerintah.
“Anda mungkin berpikir kami naif tetapi jika Anda tidak melakukannya, Anda harus menjelaskan kepada anak-anak Anda mengapa Anda menyerah pada tujuan perjanjian Paris dan secara sadar menciptakan krisis iklim,” katanya kepada para delegasi seluruh dunia.
Sekretaris perburuhan AS, Eugene Scalia mengatakan bahwa “energi telah menjadi sumber pekerjaan yang penting dan sepenuhnya melepaskan bahan bakar fosil juga akan membahayakan para pensiunan AS,” katanya.
Pada hari Selasa (21/1), Trump mengatakan kepada para peserta KTT di Davos bahwa mereka harus optimis.
“Untuk merangkul kemungkinan masa depan, kita harus menolak para nabi malapetaka yang abadi dan prediksi mereka tentang kiamat. Mereka adalah pewaris peramal nasib bodoh kemarin,” pungkasnya.