Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Stafsus Menkeu Tanggapi Target Pertumbuhan Ekonomi Ganjar Pranowo Sebesar 7 Persen
Staf Khusus Menteri Keuangan, Yustinus Prastowo (Foto: Tempo)

Stafsus Menkeu Tanggapi Target Pertumbuhan Ekonomi Ganjar Pranowo Sebesar 7 Persen



Berita Baru, Jakarta – Staf Khusus Menteri Keuangan (Menkeu), Yustinus Prastowo memberikan tanggapan terhadap pernyataan Calon Presiden Ganjar Pranowo mengenai permintaan Menkeu terkait target pertumbuhan ekonomi sebelum pandemi COVID-19. Prastowo menjelaskan bahwa diskusi dengan kepala daerah, termasuk gubernur seperti Ganjar Pranowo, adalah kebutuhan dan telah menjadi hal umum.

“Menkeu (Sri Mulyani) dalam banyak kesempatan mendorong para kepala daerah untuk memperkuat potensi daerah agar dapat tumbuh lebih kuat dan mendukung agenda-agenda pembangunan. Hal ini selaras dengan alokasi dana transfer yang semakin meningkat,” kata Prastowo dikutip dari CNNIndonesia.com pada Kamis (9/11/2023).

Prastowo juga menegaskan bahwa Kementerian Keuangan memiliki regional chief economist (RCE) untuk memastikan koordinasi dan kolaborasi dengan pemerintah daerah berjalan dengan baik. Langkah ini, kata Prastowo, didukung oleh kantor-kantor vertikal Kemenkeu di semua daerah.

Ganjar Pranowo menjelaskan bahwa target pertumbuhan ekonomi hingga 7 persen yang dipatok olehnya dan calon wakil presiden Mahfud MD didasarkan pada hasil pertemuan dengan Menkeu Sri Mulyani sebelum pandemi COVID-19 melanda Indonesia.

“(Target) pertumbuhan ekonomi sampai 7 persen, kenapa? Kita pernah bicara, ngobrol sama Sri Mulyani (Menteri Keuangan) sebelum pandemi, ‘Pak Ganjar siapin dong’. Kalau enggak, kita (terjebak di) middle income trap,” ungkap Ganjar.

“Maka kita push (target pertumbuhan ekonomi). Kita tanya salah satu pengusaha agar tumbuh, kepastian dan penegakan hukum (jawab pengusaha). Itu beres, pemerintahan bersih, gelinding sendiri,” tambahnya.

Target pertumbuhan ekonomi yang tinggi yang dicanangkan oleh Ganjar-Mahfud memang menjadi sorotan, dengan perbedaan yang signifikan dibandingkan dengan pasangan calon lainnya, seperti Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.