Sri Mulyani Ingatkan Masyarakat Tak Terlena Meski Kasus Positif Covid-19 Turun
Berita Baru, Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, mengingatkan agar masyarakat tidak terlena meski kasus positif Covid-19 menurun. Ia mengatakan, beberapa negara di Uni Eropa telah menghadapi gelombang ketiga Covid-19 dengan varian yang lebih cepat menular.
Hal itu disampaikan Sri Mulyani dalam Economic Webinar: Economic Policy in Dealing with COVID-19 Pandemic and Proper Exit Policy yang diselenggarakan secara virtual, Selasa, 6 April 2021.
Sri Mulyani menyebutkan, disiplin kesehatan masyarakat sangat menentukan penyebaran virus corona. Alhasil jika lalai, maka pembatasan sosial perlu dilakukan. Menurutnya, dua hal tersebut bakal mempengaruhi perekonomian Indonesia.
“Ini jadi satu alarm kewaspadaan bagi kita semua, sebab tahun ini pun kita akan dan tetap akan buat kebijakan untuk penanganan Covid-19,” kata Sri Mulyani dikutip kanal YouTube IAEI TV, Selasa (6/5/2021).
Oleh sebab itu, Sri Mulyani menyampaikan pemerintah telah menganggarkan dana sebesar Rp 699,43 triliun untuk program pemulihan ekonomi nasional (PEN). Adapun alokasi dana program PEN diberikan untuk penanganan kesehatan.
Selanjutnya, perlindungan sosial untuk masyarakat miskin, dukungan kepada usaha mikro kecil menengah (UMKM) dan korporasi, stimulus sektoral Kementerian/Lembaga (K/L) dan sektoral, dan insentif perpajakan.
“Ini situasi yang akan pengaruhi kebijakan saat ini dan ke depan, sebab kalau langkah ekstraordinary pasti ada konsekuensinya. Kita tidak hanya bicara respons policy tapi kita bicara exit policy,” ujar Sri Mulyani.