Sikapi Target Pertumbuhan Ekonomi 2022, Jubir FPKB: Masih Over Estimate
Berita Baru, Jakarta – Juru bicara Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa Dewan Pewakilan Rakyat Republik Indonesia (FPKB DPR RI) Ratna Juwita Sari menyampaikan bahwa Kerangka Ekonomi Makro yang akan dijadikan acuan Rancangan APBN 2022 masih perlu dirasionalisasi.
Salah satu asumsi ekonomi makro yang menjadi perhatian FPKB adalah target pertumbuhan ekonomi tahun 2022 terlalu tinggi dari kemampuan sebenarnya atau masih over-estimate.
“FPKB berpendapat bahwa target Pertumbuhan Ekonomi tahun 2022 sebesar 5,2-5,8 persen cenderung masih over-estimate,” kata Ratna saat membacakan pandangan FPKB dalam Rapat Paripurna DPR RI, Selasa (25/5).
Menurut Ratna dinamika pemulihan ekonomi global maupun domstik masih sangat tertekan oleh adanya COVID-19 yang masih terus mengancam kegiatan ekonomi sampai saat ini.
Sehingga target pertumbuhan ekonomi tahun 2022 paling realistis hanya mampu berkisar antara 5,2 persen sampai 5,4 persen.
“FPKB memandang bahwa besar kemungkinan pertumbuhan ekonomi tahun 2022 hanya dapat tercapai pada batas bawah antara 5,2-5,4 persen,” jelas Ratna.
Secara tegas FPKB meminta kepada pemerintah untuk memberikan perhatian lebih serius terhadap sektor pertanian, karena sektor tersebut lebih tahan terhadap resesi ekonomi akibat COVID-19.
“Juga lebih serius memperhatikan sektor pertanian yang telah terbukti memiliki daya tahan dan menjadi penyelamat pertumbuhan perekonomian Indonesia tidak terkontraksi lebih dalam lagi selama pandemi Covid-19 pada tahun 2020 yang lalu maupun di Triwulan I 2021 ini,” tutur politisi perempuan muda asal Tuban, Jawa Timur tersebut tegas.