Setelah Bentrok dengan Azerbaijan, Armenia dan Rusia Sepakat Stabilkan Perbatasan
Berita Baru, Yerevan – Armenia dan Rusia menyepakati langkah bersama untuk menstabilkan situasi di sepanjang perbatasan Armenia dengan Azerbaijan setelah bentrokan mematikan pada Senin (12/9) malam.
Menteri Pertahanan Armenia Suren Papikyan mengatakan dia berbicara dengan Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu pada hari Selasa (13/9) dan mereka berdua “setuju untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menstabilkan situasi”.
“Pada 13 September, Menteri Pertahanan Armenia Suren Papikyan mengadakan percakapan telepon dengan Menteri Pertahanan Federasi Rusia, Jenderal Angkatan Darat Sergei Shoighu,” kata Kementerian Pertahanan Armena dalam pernyataan di Twitter.
Sebelumnya, Armenia dan Azerbaijan sama-sama melaporkan bentrokan perbatasan baru yang menewaskan sejumlah tentara Azerbaijan dengan jumlah yang tidak diketahui.
Pertempuran itu merupakan gejolak terbaru antara musuh bebuyutan yang berperang sebelumnya juga pernah berperang pada tahun 2020 merebutkan wilayah Nagorno-Karabakh.
Masing-masing pihak saling menyalahkan atas pertempuran tersebut.
Dalam sebuah pernyataan, kementerian pertahanan Armenia mengatakan Azerbaijan meluncurkan “penembakan intensif” terhadap posisi militer Armenia ke arah kota Goris, Sok, dan Jermuk pada pukul 00:05 (20:05 GMT) pada hari Selasa.
Pasukan Azerbaijan menggunakan pesawat tak berawak, serta “artileri dan senjata api kaliber besar,” katanya.
“Angkatan bersenjata Armenia telah meluncurkan tanggapan yang proporsional,” tambahnya.
Tetapi Kementerian Pertahanan Azerbaijan menuduh Armenia melakukan “tindakan subversif skala besar” di dekat distrik Dashkesan, Kelbajar dan Lachin di perbatasan, menambahkan bahwa posisi tentaranya “dikecam, termasuk dari mortir parit”.
“Ada kerugian di antara prajurit [Azerbaijan],” katanya, tanpa memberikan angka.
Menurut media Azerbaijan, kedua negara telah menyepakati gencatan senjata pada Senin (12/9) pagi untuk menghentikan permusuhan, tetapi gagal beberapa menit kemudian.
Gencatan senjata mulai berlaku pada pukul 9 pagi waktu setempat (0500 GMT), menurut laporan media dan sebuah sumber, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, tetapi itupun gagal.