Serangan Bom dan Senjata di Mogadishu Tewaskan Sedikitnya 5 Warga Sipil
Berita Baru, Mogadishu – Serangan bom dan senjata di Mogadishu tewaskan sedikitnya 5 warga sipil, saat anggota kelompok bersenjata al-Shabab meledakkan bom kemudian menyerbu gedung pemerintah di ibu kota Somalia, Mogadishu.
Hal itu disampaikan oleh Kementerian Informasi Somalia pada hari Minggu (22/1), menambahkan bahwa penyerang dari kelompok al-Shabab itu terjadi pada Sabtu (21/1) sekitar tengah hari (09:GMT).
Kelompok itu menargetkan blok yang menampung kantor walikota Mogadishu dan terlibat baku tembak dengan pasukan keamanan.
Pasukan keamanan Somalia membunuh 6 anggota kelompok bersenjata itu dan membersihkan daerah itu sekitar pukul 18.00, tambahnya.
Al-Shabab diketahui meningkatkan serangan untuk menunjukkan ketahanan sejak pemerintah Presiden Hassan Sheikh Mohamud melancarkan serangan terhadap kelompok yang terkait dengan al-Qaeda pada bulan Agustus.
“Kami berada di kantor dan kami tuli oleh ledakan. Kami kehabisan. Tembakan menyusul,” Farah Abdullahi, yang bekerja di kantor walikota, mengatakan kepada Reuters.
Enam belas orang terluka dalam serangan itu, kata Abdikadir Abdirahman, direktur Layanan Ambulans Aamin.
Kantor walikota terletak di gedung kantor pusat pemerintah daerah di Mogadishu yang dijaga ketat.
Al-Shabab mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pengebomnya menyerang “kemudian para pejuang kaki memasuki gedung setelah membunuh penjaga gedung”.
Kelompok bersenjata itu, yang telah memerangi pemerintah sejak 2006 dan berusaha memaksakan interpretasinya sendiri atas hukum Islam, sering melakukan pengeboman dan serangan senjata di seluruh negeri.
Sebagai tanda bahwa pemerintah memperluas serangannya terhadap kelompok itu ke selatan Somalia, TV pemerintah untuk Jubbaland, salah satu negara semi-otonom di negara itu, melaporkan pada hari Minggu bahwa pasukan regional dan federal Somalia telah melancarkan serangan terhadap al-Shabab dan mengambil kendali kota Janay Abdale dari kelompok Al-Shabab.