Seluruh Wilayah DKI Sabet Adipura 2022, Heru Budi Ungkap Target Kelola Sampah di Jakarta
Berita Baru, Jakarta – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memberikan penghargaan Adipura kepada 150 kabupaten/kota di Indonesia yang telah berhasil dalam menjaga kebersihan serta pengelolaan lingkungan perkotaan.
Seluruh wilayah kota di Provinsi DKI Jakarta meraih penghargaan Adipura tersebut. Penghargaan Adipura imi adalah Adipura 2022, namun baru dibagikan setelah 2 tahun vakum akibat pandemi.
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meminta agar capaian tersebut dipertahankan. “Selamat kepada para Wali Kota dan Bupati atas penghargaan Adipura ini,” katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (28/2).
“Termasuk, di Jakarta Selatan yang mendapatkan penghargaan taman. Ke depan, saya minta kita bisa mempertahankan kembali Adipura ini di seluruh wilayah,” sambung Heru.
Provinsi DKI Jakarta mendapatkan penghargaan di seluruh kota dan kabupaten dengan rincian empat Anugerah Adipura, dua Sertifikat Adipura, dan satu Plakat Adipura. Anugerah Adipura diterima oleh Kota Administrasi Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Barat, dan Jakarta Selatan.
Sementara Sertifikat Adipura diterima oleh Kota Administrasi Jakarta Utara dan Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu. Lalu Plakat Adipura diterima oleh Jakarta Selatan dengan Tebet Eco Park sebagai Taman Kota Terbaik
Bogor Raih Adipura, Bima Arya Pawai Keliling Kota Bareng Forkopimda
Sementara Sertifikat Adipura diterima oleh Kota Administrasi Jakarta Utara dan Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu. Lalu Plakat Adipura diterima oleh Jakarta Selatan dengan Tebet Eco Park sebagai Taman Kota Terbaik.
Heru menyampaikan ke depan, Pemprov DKI bakal mendorong capaian target Kebijakan dan Strategi Nasional (Jakstranas) Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga sesuai Perpres No. 97 Tahun 2017.
Ketentuan itu meminta agar menjadikan semua kota/kabupaten mengelola sampah 100% dengan 30% pengurangan dan 70% penanganan pada tahun 2025.
“Tentunya, kita berharap sinergi dari tingkat Provinsi dan Dinas bisa ditingkatkan. Saling membantu fasilitasi prasarana untuk mem-back up wilayah, sehingga kondisi yang sudah ada saat ini dapat terus dipertahankan bahkan ditingkatkan,” jelasnya.
Sementara, Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto menambahkan penghargaan Adipura tahun ini merupakan capaian yang terbesar yang pernah diraih oleh Pemprov DKI Jakarta.
Asep melanjutkan, peningkatan penghargaan Adipura yang diterima oleh Provinsi DKI Jakarta ini menjadi salah satu bukti keseriusan semua pihak dalam menggarap isu lingkungan hidup dan pengelolaan sampah dalam kewenangannya masing-masing.
“Seperti dengan adanya implementasi Pergub 77 tahun 2020 tentang Pengelolaan Sampah Lingkup Rukun Warga yang menjadi tonggak berdirinya Bidang Pengelolaan Sampah (BPS) di setiap RW. BPS RW inilah yang melakukan pengurangan dan pemilahan sampah di sumber dengan sistematika pengangkutan terjadwal dan terpilah,” kata Asep.
“BPS RW juga membangun bank sampah untuk mengelola sampah material daur ulang, melakukan pengolahan sampah organik atau sampah mudah terurai melalui komposting, biokonversi maggot atau larva dari jenis lalat Black Soldier Fly (BSF), dan eco-enzyme,” sambungnya.
Selain itu, Asep juga memaparkan bahwa Pemprov DKI Jakarta terus berupaya melakukan pengelolaan sampah secara terpadu mulai dari hulu, tengah, sampai ke hilir.
Di bagian hulu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengajak masyarakat agar melakukan pengurangan sampah sejak dari rumah tangga dan pendampingan BPS RW.
Di bagian tengah, dilakukan peningkatan fungsi Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) menjadi Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS 3R) di berbagai lokasi agar sampah dapat diolah dan diminimalkan sebelum residu diangkut ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang.
Di bagian hilir, dilakukan program optimalisasi TPST Bantargebang, seperti pembangunan Landfill Mining, RDF Plant, dan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa).
Untuk melengkapi seluruhnya, gerakan Jakarta Sadar Sampah dibentuk sebagai wadah edukasi kepada masyarakat dan sinergi dengan berbagai pihak untuk membentuk paradigma pengelolaan sampah yang ramah lingkungan.