Selenggarakan Seminar Beasiswa ke China, LPTNU Berbagi Tips dan Motivasi
Berita Baru, Jakarta – Lembaga Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU) mengadakan sosialisasi beasiswa ke China secara daring via Zoom Meeting, Selasa (19/1).
Acara yang didukung oleh NU Channel dan 164 Channel ini mengundang dua mahasiswa yang saat ini sedang studi di Tiongkok, yaitu Ahmad Syifa (Huazhong University of Science and Technology [HUST]) dan Surotul Ilmiyah (University Changsha).
Segera setelah diberi kesempatan oleh Riyana Yasin, moderator, Syifa memaparkan beberapa hal penting yang harus disiapkan bagi mereka yang ingin studi di Tiongkok.
Menurut Syifa, ada empat hal dasar yang harus dimiliki dan diantisipasi supaya seseorang bisa mendapatkan beasiswa ke China, yaitu niat, kesediaan waktu, belajar sesuai isu, dan upaya untuk mandiri.
“Yang jelas, siapa pun bisa mendapatkan beasiswa. Hanya mereka harus punya empat hal ini. Ya minimal niat dan menyediakan waktu,” jelas Syifa.
Ketika Syifa mengulas bagian internal-inspirasi, maka narasumber kedua, Ilmiyah, bicara tentang aspek teknis yang harus disiapkan supaya lancar ketika melamar (apply) beasiswa.
Menurut Ilmi, langkah awal yang harus dilakukan setiap pelamar adalah mempelajari detail informasi dalam situs resmi penyedia beasiswa. “Aspek detail ini minimal adalah how to apply, deadline, dan rincian beasiswa,” ujar Mbak Ilmi, sapaan akrabnya.
Di setiap situs resmi penyedia beasiswa, lanjut Ilmi, tiga hal tersebut pasti ada. Untuk how to apply atau syarat yang harus dilengkapi, pelamar beasiswa studi di Tiongkok harus menyiapkan 10 poin, antara lain: ijazah dan transkrip yang sudah diterjemahkan ke bahasa Inggris, tes kesehatan, paspor, TOEFL/HSK Mandarin/TOAFL, rekomendasi 2 profesor, rencana belajar (800-1000 kata), foto latar belakang putih ukuran paspor, publikasi atau sertifikat prestasi, dan KTP.
“Adapun untuk deadline, masing-masing situs resmi penyedia beasiswa punya jadwalnya,” kata Ilmi.
“Kemudian soal apa saja yang tercakup beasiswa, di sini biaya hidup jelas, hanya saja setiap tingkatan berbeda. S1 mendapat 5 juta, S2 dapat 6 juta, dan S3: 7 juta,” tambahnya.
Lebih lanjut, acara yang dihadiri sekitar 80 peserta ini rupanya mengundang beberapa pertanyaan. Salah satu pertanyaan mengulik persoalan biaya untuk keluarga atau pasangan hidup, apakah ada biaya tambahan untuk ini.
“Beasiswa tidak mencakup uang untuk keluarga awardee, hanya saja kalau ada yang mau mengajak diperbolehkan dengan memakai uang yang sudah dialokasikan tadi,” pungkas Ilmi. []