Selalu Dihantam Isu HAM, Berikut Jawaban Cerdas Capres Prabowo Subianto
Berita Baru, Jakarta – Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto tidak membantah soal isu pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang selalu dikaitkan dengan dirinya, utamanya jelang pemilihan presiden (Pilpres).
Menurut Prabowo, isu tersebut sudah melekat padanya sejak 2004 lalu. Setiap kali dirinya maju dalam Pilpres isu tersebut akan muncul, terutama ketika hasil survei memperlihatkan elektabilitasnya yang mulai meroket.
“Memang tiap kali saya ikut, apalagi kalau angka polling saya agak bagus, ya mulai keluar HAM dan sebagainya. Saya kira dalam kehidupan politik di mana-mana itu biasa. Apalagi dalam demokrasi liberal, lawan itu harus kita turunkan popularitasnya,” ungkap Prabowo.
“Bahwa ini demokrasi, kalau rakyat percaya semua tudingan-tudingan itu, ya rakyat enggak usah pilih saya, selesaikan?” tambahnya. Hal itu ia sampaikan dalam acara Mata Najwa bertajuk ‘Eksklusif: Prabowo Subianto Bicara’, sebagaimana dipantau secara daring, Sabtu (1/7).
Dalam kesempatan itu, Prabowo juga tak mempermasalahkan soal dirinya yang selalu kalah ketika maju dalam Pilpres, baik sebagai calon presiden maupun calon wakil presiden. Bahkan saking seringnya kalah, olok-olokan pun kerap muncul yang lagi-lagi tak dipermasalahkan.
Kata dia, ejekan yang diterima tak ada apa-apa jika dibandingkan dengan penderitaan yang dirasakan masyarakat selama ini. Oleh karena itu, alih-alih memikirkan semua ejekan, dia memilih berbuat baik untuk negara.
“Ada hal-hal lebih penting di dunia ini, di hidup ini, rakyat kita banyak menderita lebih daripada sekadar saya disakiti, jadi saya berpikir sisa hidup saya ingin berbuat yang baik,” ujarnya.
Total ada tiga Pilpres yang telah diikuti Prabowo. Pertama pada 2008 dia maju sebagai cawapres mendampingi Megawati dan kalah.
Kedua, pada 2014 maju sebagai capres dan cawapresnya Hatta Rajasa, dan kalah. Lalu, ketiga pada 2019 maju sebagai capres dan cawapresnya Sandiaga Uno, dan kalah.