Sekolah Jurnalisme Desa, Upaya Maksimalisasi Pengelolaan SID
Berita Baru, Yogyakarta – Sistem Informasi Desa (SID) berbasis website sejatinya untuk mempublikasikan informasi desa. Baik berupa teks, foto, maupun video. Namun, sejauh ini belum dikelola maksimal.
Founder Wiradesa, Sihono HT menyebut masalah umum SID adalah data tidak update dan kontennya stagnan. Padahal, website desa dibuat untuk menjadi ruang yang menyajikan data dan informasi secara real-time.
“Sebenarnya setiap desa sudah memiliki media masing-masing untuk menjadi pusat informasi. Tapi sangat disayangkan, ternyata banyak desa tidak mengoptimalkan karena kekurangan sumber daya manusia yang paham untuk mengoperasikannya,” kata Sihono dalam Sekolah Jurnalisme Desa #5 di Joglo Kilen Lepen, Karangwetan, Salamrejo, Sentolo, Kulonprogo.
Sekolah Jurnalisme Desa (SJD) yang digagas dan dikembangkan Wiradesa.co bisa menjadi solusi atas masalah pengelolaan SID. Bisa menjadi ruang alternatif dalam peningkatan kapasitas sumber daya manusia yang bisa memaksimalkan website desa.
SJD #5 yang disupport Perum Peruri berlangsung selama dua hari, Sabtu-Minggu, 24-25 Agustus 2024. Terdapat 25 peserta yang mengikuti program jurnalisme tersebut.
Mereka belajar, berkarya dan saling berbagi informasi terkait potensi desa di wilayah Kabupaten Kulonprogo. Baik berupa potensi wisata, pertanian, kerajinan, kebudayaan, dan keunikan yang ada di wilayah tersebut.
Direktur SJD, Ilyasi, menuturkan para peserta SJD belajar langsung dengan Sihono HT yang merupakan wartawan senior dan penggagas Jurnalisme Desa. Peserta juga diajak praktik membuat karya jurnalistik yang konsentrasi ke desa.
“SJD menjadi tempat untuk melahirkan orang-orang yang memiliki kemampuan untuk mencari data, mengelola, dan membuat karya seputar desa. Karyanya diupload ke berbagai platform media termasuk website desa,” harap Ilyasi.