Sarjana Teknik Pertambangan Lebih Memilih Bertani
Berita Baru, Jakarta – Onesia Filep Tiris, Duta Petani Milenial dari Kabupaten Sarmi mengatakan bahwa dirinya melalui tujuh proses tahapan seleksi yang cukup ketat, salah satunya ada bentuk usaha yang dikembangkan.
“Memang kami harus buktikan dengan hasil kerja kami di lapangan. Usaha apa yang saya kembangkan dan geluti bergerak di dua sektor pertama pertanian, saya kembangkan cabe rawit. Kemudian peternakan, saya melihat dunia peternakan cukup menjanjikan,” kata Onesia Filep Tiris.
Hal ini disampaikan One pada Festival Petani Milenial dengan tajuk “Optimalisasi Peran Petani Milenial”, dalam Seri #2 Podcast Milenial Talk yang diselenggarakan oleh The Asia Foundation (TAF) dan Perkumpulan untuk Peningkatan Usaha Kecil (PUPUK) pada Selasa (26/10).
Sebagai lulusan pertambangan yang beralih fokus mengelola pertanian, bagi One bukanlah sesuatu yang susah. Ia mengaku setelah menyelesaikan studi dan pulang ke kampung, dirinya melihat banyak ladang yang tidak dimanfaatkan.
Hal itu yang memotivasi dirinya untuk mencoba menekuni pertanian. “Saya punya lahan, kalau tidak diolah tinggal-tinggal saja, tidak ada sesuatu. Kemudian saya kelola tanah itu. Yang kedua, tidak perlu saya cari kerja, cukup saya kerja di pertanian saya fokus untuk bekerja untuk diri saya sendiri,” terangnya.
Dengan terus fokus dan memanfaatkan perkembangan teknologi dirinya terus belajar sehingga mampu mengelola pertanian dengan baik. “Mulai dari pembibitan, panen, hingga pasca panen. Sekarang sudah canggih untuk belajar,” tutur One.
One juga mengungkap, dengan menekuni beberapa pertanian dan peternakan tersebut dirinya berharap dapat memutus tengkulak yang harganya tidak memihak kepada warga Papua, khususnya Kabupaten Sarmi.
Setelah dinobatkan menjadi duta petani, One tidak sebatas sebagai pelaku, namun dirinya juga bergerak memberikan motivasi kepada generasi milenial untuk menekuni dan mengambil peluang di dunia pertanian yang cukup menjanjikan untuk ekonomi dan kehidupan.
“Saya sering menggunakan Facebook saya menyampaikan kepada teman-teman jangan pernah gengsi, jika lahan di sekitar rumah kita ada dan luas apa salahnya bertani. Percuma kalau kita melihat lahan luas, tapi kalau tidak diolah, sayang, siapa nanti yang akan olah,” ujarnya.
Lebih lanjut, One berharap dengan adanya duta petani milenial di daerah-daerah, Pemprov dan Pemda serta dina-dinas terkait membuka diri membangun kolaborasi untuk meningkatkan program-program pertanian.
“Untuk memotivasi anak-anak muda buat apa susah-susah cari pekerjaan, yang pekerjaan sebenarnya ada di depan mata. Seperti bertani, berkebun dan beternak,” tukasnya.