Sadis! Gegara Status WhatsApp Seorang Pemuda Dianiaya Polisi dan Dipaksa Meminta Maaf pada Anjing Pelacak
Berita Baru, Jakarta – KontraS mengusut kasus penganiayaan yang diduga dilakukan Polisi terhadap seorang pemuda. Kasus itu berawal saat pemuda tersebut mengunggah status di WhatsApp dengan menyertakan polisi anggota polisi bersama anjing pelacak.
“KontraS menerima pengaduan dugaan tindak penyiksaan o/ anggota Polres Halmahera Utara. Kejadian berawal dari status WhatsApp, berujung pada tindakan tidak manusiawi terhadap Yolius (22),” tulis KontraS dalam akun Twitternya, dikutip Kamis (6/10).
Dalam status WhatsApp-nya, Yolius juga menyertakan keterangan ‘Tara mampu tangan dengan tangan, knk dong pake anjing pelacak’.
“Ongen (sapaan akrabnya) pada 18 September 2022, puku 18.00 WIT, membuat unggahan di Whatsapp-nya bentuk ekspresi atas pandangannya terhadap kepolisian. Dari unggahan tersebut, membuatnya dicari oleh anggota Polres Resort Halmahera Utara,” urai KontraS.
“Setibanya di kantor polres, Ongen mengalami tindakan sewenang-wenang dari aparat dan tindakan tidak manusiawi. Ongen dimasukkan ke dalam kendang anjing sembari dipukuli, korban juga disuruh jalan jongkok, hingga berguling di aspal,” sambungnya.
Bahkan KontraS menyebut Ongen disuruh lari keliling lapangan voli sebanyak 5 kali sambil berteriak meminta maaf kepada anjing pelacak mereka.
“Korban terus mendapati tindakan tidak manusiawi selama di Polres Halmahera Utara. Polisi juga terus mengancam bahwa mereka bisa saja membunuhnya hingga tidak ada yg tahu,” terang KontraS.