Rumah hingga Gereja Rusak Akibat Gempa di Talaud
Berita Baru, Jakarta – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan terjadi beberapa kerusakan akibat gempa bumi di Kota Melonguane, Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara. Salah satunya gereja.
Kepala pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Bambang Setiyo Prayitno mengungkapkan terjadi kerusakan ringan di gereja yang berada di Desa Pangeran, Pulau Kabaruan, Kepulauan Talaud. Kerusakan khususnya terjadi pada kaca gereja.
“Ada gereja yang mengalami kerusakan ringan pada kaca,” ungkap Bambang dalam konferensi pers secara daring, Sabtu (22/1).
Selain gereja, salah satu rumah di Manaida Desa Panulan, Kecamatan Kabaruan, Kabupaten Talaud rusak akibat gempa bumi di kawasan tersebut. Menurut Bambang, rumah tersebut tidak dibangun dengan bahan tahan gempa.
“Lalu rusak pada rumah bagian belakang, kerusakan ringan. Konstruksi bangunan bukan bangunan tahan gempa,” terang Bambang.
Dalam kesempatan yang sama, Koordinator Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG Iman Fatchurochman mengatakan gempa bumi tersebut juga mengakibatkan satu orang luka di Kepulauan Talaud. Kebetulan, orang tersebut sedang merenovasi salah satu bangunan.
“Ada satu orang luka saat merenovasi bangunan. Hati-hati mungkin gempa susulan akan terjadi ke depan tapi semoga gempa susulan kecil,” tutur Imam.
Sementara, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan terjadi gempa bumi susulan (aftershock) sebanyak sembilan kali di Kepulauan Talaud hingga pukul 11.30 WIB hari ini. Gempa bumi susulan itu memiliki kekuatan magnitudo terkecil (M) 3,4 dan terbesar (M) 4,5.
“Hasil monitoring BMKG menunjukkan telah terjadi aktivitas gempa bumi susulan sampai pukul 11.30 WIB,” jelas Dwikorita.
Sebagai informasi, gempa dengan magnitudo (M) 6,1 mengguncang Melonguane, Sulawesi Utara pada pukul 09.26 WIB, Sabtu (22/1). Gempa tidak berpotensi tsunami.