Rugikan Petani, Izin Tambang PT Dairi Prima Mineral Ditolak Warga
Berita Baru, Jakarta – Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) bersama warga menolak uji konsekuensi izin tambang PT Dairi Prima Mineral (DPM) yang dilakukan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), di Sumatera Utara.
Uji konsekuensi perusahaan afiliasi Grup Bakrie dan China Nonferrous Metal Mining (Group) Co Ltd., ditolak lantaran tidak terbuka dan dikhawatirkan mengancam kelestarian lingkungan.
Uji konsekuensi itu dilakukan untuk menerbitkan Surat Keputusan Izin Usaha Pertambangan (IUP) dan Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP). Padahal, menurut Jatam, informasi uji konsekuensi harusnya dipublikasikan.
Mengenai tertupnya proses uji konsekuensi, Jatam sudah melayangkan gugatan ke Komisi Informasi Pusat (KIP) Kementerian ESDM. Mereka menuntut keterbukaan informasi IUP dan WIUP PT DPM, di daerah Dairi, Sumatera Utara.
“Saya beberapa kali telah mengirimkan permohonan agar diberikannya informasi atas beroperasinya kembali PT DPM ke @KementerianESDM dan @KementerianLHK. Termasuk masalah amdal,” namun hingga kini informasi itu belum kami terima,” tulis Jatam di laman Twitternya, Sabtu (30/11).
Hingga kini, masyarakat Kabupaten Dairi-Pakpak Bharat, Sumatera Utara, tidak pernah mengetahui izin operasi penambangan Timah Sulfida dan Perak yang dimiliki DPM. Padahal, kegiatan tambang itu bisa berpengaruh terhadap kegiatan atau perekonomian masyarakat.
Aktivitas pertambangan tersebut ditakutkan akan merusak pertanian warga. Apalagi, jaraknya berdekatan dengan pemukiman penduduk dan pertanian.
“Jika PT Dairi Prima Mineral milik Bakrie beroperasi, bukan saja Kab. Dairi yg menjadi satu-satunya wilayah di Sumatera Utara yang akan kehilangan kelestarian alam. Sekitar 12 sarang (tempat tidur) orang utan yang saat ini masih terjaga, juga terancam,” tulisnya.
Dalam video berjudul ‘Mampukah Tambang Gaji Opung’ dan berdurasi kurang dari dua menit. Jatam membeberkan alasan Opung Rainim Boru Purba, yang menolak tawaran dari PT Dairi Prima Mineral.
“Bukannya sombong, bawa pulang tambangmu, jadilah petani saja di sini. Nanti Tuhan dan tanah yang akan mengajimu,” tutur Opung Rainim Boru Purba.