Rajut Kemitraan, Ekonomi Kreatif KPM PKH di Gresik Didorong Berkembang
Berita Baru, Gresik – Program Keluarga Harapan (PKH) dari Kementerian Sosial (Kemensos RI) tidak hanya sebatas memberikan bantuan sosial (Bansos) kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang masuk kategori tidak mampu atau memiliki komponen saja. Tetapi juga mempunyai orientasi membangun kemandirian ekonomi yang berimbas pada meningkatnya taraf hidup keluarga penerima Bansos dengan memberikan edukasi serta menjalin kemitraan lintas sektor.
Di Kabupaten Gresik misalnya, Tim Pendamping PKH kabupaten setempat merajut kemitraan dengan Dinas Sosial (Dinsos), Badan Amil Zakat Infaq dan Shodaqoh (Baznas) serta mahasiswa dari Institute Agama Islam Qomaruddin (IAIQ) yang tengah menjalankan tugas Kuliah Kerja Nyata (KKN) menyelenggarakan seminar bertajuk “Optimalisasi Potensi dan Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Kearifan Lokal”. Tujuannya tidak lain adalah untuk menggali potensi dan memfasilitasi pengembangan produk-produk Usaha Masyarakat Kecil Menengah (UMKM) milik KPM PKH dan warga penerima bantuan beasiswa dari Baznas.
Acara yang digelar di Pendopo Balai Desa Bungah Kecamatan Bungah pada Selasa (5/10) itu diikuti puluhan KPM sebagai peserta dan menghadirkan tiga narasumber, diantaranya adalah Lukman Santoso Kasi selalu Kasi Kelembagaan dan Kerjasama Dinsos Gresik, Zainal Abidin dari Baznas Gresik, dan Lestari Widodo dari PKH Gresik.
Dalam paparannya, Lukman Santoso menguraikan bahwa salah satu strategi pemberdayaan menumbuh kembangkan kesejahteraan ekonomi terutama bagi masyarakat penerima Bansos adalah menjalin kerjasama yang baik dengan berbagai pihak pemangku kebijakan untuk menumbuh kembangkan ekonomi kreatif masyarakat khususnya para penerima Bansos.
“Tentu dari berbagai pihak pemangku kebijakan kita harus bisa bekerjasama dengan baik, salah satunya dengan Baznas, agar bisa menyerap program-program yang mengarah kepada pemberdayaan ekonomi agar bisa dimanfaatkan oleh masyarakat khususnya penerima Bansos PKH,” ungkapnya.
Lukman menyebut, jika langkah itu terlaksana dengan baik, maka besar peluang kemandirian ekonomi masyarakat penerima Bansos akan semakin terangkat. Sehingga upaya penekanan angka kemiskinan di Kota Santri kian menurun secara signifikan.
“Capaiannya adalah menekan angka kemiskinan dengan mengangkat kemandirian ekonomi masyarakat khususnya keluarga penerima Bansos,” tegasnya.
Sementara Zainal Abidin menjelaskan, pihaknya sejauh ini telah membantu masyarakat kurang mampu dalam keberlangsungan pendidikan putra-putri mereka yang telah memasuki jenjang pendidikan perguruan tinggi.
“Kami memberikan bantuan kepada masyarakat kurang mampu berupa beasiswa kepada putra-putri mereka yang telah lulus dan masuk jenjang perguruan tinggi, sehingga mereka bisa terus belajar sampai lulus dan menjadi Sarjana,” tandasnya.
Disisi lain, Koordinator PKH Gresik Lestari Widodo menjelaskan, tugas besar tim pendamping pemberdayaan PKH di bawah komandonya adalah merubah pola fikir (mainset) KPM agar tidak hanya bertumpu tangan menerima Bansos saja. Tetapi memiliki semangat untuk mengembangkan usaha yang mereka miliki saat ini, agar tercipta kemandirian ekonomi dan keluar dari kemiskinan.
“PKH menjadi program prioritas nasional karena mempunyai dampak langsung yang signifikan terhadap pengurangan kemiskinan dan kesenjangan. Yakni dengan meningkatkan daya beli masyarakat yang kurang mampu melalui bantuan sosial non tunai yang diberikan, namun disisi lain tugas pendamping adalah memberikan edukasi serta merubah pola fikir (mainset) KPM agar tidak hanya berpangku tangan menerima bantuan, tetapi juga ada semangat mengbangkan ekonomi melalui UMKM yang mereka miliki, sehingga bisa mandiri dan mampu,” terangnya.
Dalam kegiatan itu, sejumlah peserta juga berkesempatan membawa dan memamerkan beragam produk UMKM mereka seperti kopyah, souvenir dan aneka kuliner di hadapan tamu undangan yang hadir, diantaranya Pj Kepala Desa Bungah, jajaran tim PKH Kecamatan Bungah, dan banyak lagi.