Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

PWI Gresik Periode 2021-2024 Dilantik, Tegaskan Kompetensi dan Inovasi

PWI Gresik Periode 2021-2024 Dilantik, Tegaskan Kompetensi dan Inovasi



Berita Baru, Gresik – Jajaran pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Gresik periode 2021-2024 telah resmi dilantik pada Kamis (11/11), setelah beberapa waktu lalu diadakan pemilihan pemimpin dengan hasil Ashadi Iksan sebagai ketua terpilih. Pelantikan kepengurusan baru PWI Gresik sekaligus mempertegas komitmen mewujudkan kompetensi wartawan dan inovasi produk jurnalistik berkualitas.

Pelantikan yang berlangsung di Wisma Kebomas, Petrokimia Gresik ini juga dihadiri oleh Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah, Dandim 0817/Gresik Letkol Inf Taufik Ismail, Wakapolres Gresik Kompol Eko Iskandar, Kasi Pidum Kejari Gresik, perwakilan direksi Petrokimia Gresik, Ketua PWI Jawa Timur Ainur Rohim, Kemudian Dahlan Iskan memberikan materi diskusi. 

Wakil Bupati Gresik, Aminatun Habibah mengatakan, profesi wartawan tertantang tidak hanya mengandalkan pengetahuan yang ada. Harus bisa memberikan inovasi kuat terhadap tulisan berita sebagai produk jurnalistik. 

“Tulisan menikmati bagi pembaca. Saya menikmati sekali tulisan Dahlan Iskan, ingin tahu terus. Tantangan bagi teman-teman wartawan. Kami tidak anti kritik,” kata dia. 

Wakil Bupati perempuan pertama di Kabupaten Gresik menyebut sumber informasi boleh berbeda-beda. Wartawan harus memberikan sentuhan halus di tulisannya, sehingga membuat tertarik untuk membacanya. Apalagi, di era saat ini, banyaknya informasi berasal dari media sosial. 

“Bagi saya tulisan dari wartawan dipercaya dibanding tulisan dari medsos. Wartawan Gresik berinovasi semaju-majunya. Semoga semuanya amamah memberikan terbaik bagi Kabupaten Gresik,” kata dia. 

Ketua PWI Jawa Timur Ainur Rohim memberikan pemahaman peta wartawan yang sudah terakreditasi dewan persada tiga, yaitu PWI, IJTI dan AJI. Dalam 10 tahun terakhir, media sosial memberi pengaruh luar biasa. Memonitor melalui smartphone. Sangat berbeda dengan wartawan yang harus melalui proses sebelum menghasilkan produk jurnalistik yaitu berita. 

“Medsos tidak pernah konfirmasi dan verifikasi,” terangnya. 

Ketua PWI Gresik, Ashadi Iksan mengatakan di era digital pandemi Covid-19 saat ini, memiliki tantangan tersendiri, seperti halnya banjir informasi dari media sosial diantaranya facebook, instagram dan twitter yang terbaru tiktok sudah bisa mempublikasikan produk jurnalistik ke khalayak umum, tanpa sensor, tanpa edit. 

“Akibatnya pers tidak lagi menjadi ekslusif, wartawan tidak jadi pemegang utama produk jurnalistik yang namanya berita. Produk hoax luar biasa, membedakan kami citizen jurnalism adalah dimana produk jurnalistik dari kami dengan  produk citizen jurnalism,” terangnya. 

Terlebih, kata Ashadi, era saat ini banyak oknum wartawan yang sangat mengkhawatirkan dan meresahkan. Menjamurnya oknum wartawan masuk ke sekolah-sekolah dan desa. Hanya berbekal tanda pengenal atau ID card dengan harga paling murah Rp 25 ribu. 

“Oknum wartawan mendatangi kepala sekolah, kepala desa membawa kasus belum jelas untuk mendapatkan sesuatu. Saya sudah menerima laporan dua kali, oknum wartawan itu datang dan meminta klarifikasi tapi dia berada di luar Gresik,” terangnya. 

Ashadi menegaskan bahwa seluruh jajaran anggota PWI Gresik telah melalui uji kompetensi dalam melahirkan produk jurnalistik. Hal itu tentu saja melalui proses panjang, mulai dari penulisan berita hingga kelayakan terbit dan tidaknya sebuah berita oleh tim redaksi.

“Saya pastikan 40 anggota PWI tidak ada diantara itu, karena kita sudah melalui uji kompetensi. Melalui proses panjang produk jurnalistik, harus mencari berita, diketik, rapat redaksi apakah layak terbit. Bagi narasumber yang keberatan akan diberi hak jawab keberatan. Narasumber keberatan wajib dimuat, kalau tidak bisa silahkan lapor ke dewan pers,” tutupnya.