Putra Mahkota Saudi Peringatkan ‘Ancaman Iran’ Terhadap Minyak Global
Berita Baru, Internasional – Putra mahkota Arab Saudi, Mohammed Salman telah memperingatkan bahwa harga minyak bisa naik tajam jika dunia tidak bertindak untuk menghalangi Iran. Dilansir dari BBC, Senin (30/9).
Mohammed bin Salman mengatakan kegagalan untuk bertindak dapat memicu perang yang menurutnya akan menghancurkan ekonomi global, menyusul serangan terhadap fasilitas minyak yang ia tuduh pada Teheran.
Sang pangeran juga tampaknya menawarkan perundingan untuk solusi politik bagi perang saudara di Yaman, di mana pasukan pemerintah yang didukung oleh koalisi yang dipimpin Saudi memerangi pemberontak Houthi yang didukung oleh Iran.
Iran adalah saingan regional Arab Saudi dan penentang AS, yang menarik diri dari perjanjian yang bertujuan membatasi program nuklir Teheran setelah Trump mengambil alih kekuasaan.
Ketegangan yang terjadi antara AS dan Iran meningkat tajam tahun ini, dengan AS yang menyalahkan Iran atas serangan terhadap enam kapal tanker minyak di Teluk antara Mei dan Juli. Meski Teheran menolak tuduhan itu.
Serangan baru-baru ini pada industri minyak Saudi yang secara luas disalahkan pada Iran, karena dirasa benar-benar merusak. Saudi sekarang tahu betapa rentan infrastruktur kritis mereka terhadap serangan Iran.
Iran telah membantah soal tudingan keterlibatannya dalam serangan terhadap fasilitas minyak Arab Saudi pada awal September yang merobohkan sekitar 5% dari pasokan minyak global dan membuat harga minyak melonjak.
Tetapi Mohammed bin Salman, pewaris takhta Saudi, mengatakan: “Jika dunia tidak mengambil tindakan yang kuat dan tegas untuk menghalangi Iran, kita akan melihat eskalasi lebih lanjut yang akan mengancam kepentingan dunia”.
“Pasokan minyak akan terganggu dan harga minyak akan melonjak ke angka yang sangat tinggi yang belum pernah kita lihat dalam hidup kita.” Brgitu tambahnya.
Dia juga mengatakan kawasan Timur Tengah mewakili sekitar 30% dari pasokan energi dunia, 20% dari bagian perdagangan global, dan 4% dari PDB dunia.
“Bayangkan ketiga hal ini berhenti. Ini berarti kehancuran total ekonomi global, dan bukan hanya Arab Saudi atau negara-negara Timur Tengah,” Tutup sang pangeran.
Sumber : BBC