Puluhan Ribu Pemudik Datang, Persebaran Covid-19 di Blora Semakin Berlanjut
Berita Baru, Blora – Jumlah pemudik di Kabupaten Blora mencapai 30.348 orang, kata Dandim Blora, Letkol Infanteri Ali Mahmudi menjelaskan. Para pemudik yang baru tiba diminta kesadaran diri untuk melakukan isolasi mandiri dalam upaya memutus mata rantai persebaran Covid-19.
Hal itu disampaikannya dalam konferensi pers laporan dan informasi terkini perkembangan dan situasi Covid-19 di media center Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Blora, Minggu (10/5).
Dandim menyampaikan, berdasarkan update terakhir monitoring data Covid-19 Kabupaten Blora Minggu, (10/5) pukul 11.57 WIB menyebutkan jumlah Orang Tanpa Gejala (OTG) 350 orang, proses pemantauan 161 orang dan selesai pemantauan 189 orang.
Sementara jumlah Orang Dalam Pemantaun (ODP) sebanyak 877 orag, proses pemantauan 41 orang , selesai pemantauan 835 orang dan meninggal 1 orang.
Selanjutnya, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) berjumlah 21 orang, pengawasan 9 orang, selesai pengawasan 8 orang, dan meninggal tidak ada (Hasil PCR belum keluar). Meninggal 3 (PCR Negatif) dan 1 orang meninggal.
Kemudian warga yang menjalani rapid test sebanyak 49 orang dengan kasus terkonfirmasi positif 9 orang, 6 orang dirawat dan 3 orang meninggal dunia. Jumlah pemudik hingga hari Sabtu (9/5) pukul 21.00 WIB sebanyak 30.348 orang.
“Sesuai perkembangan situasi di atas, kita tentunya sebagai warga masyarakat Blora merasa prihatin, karena hari demi hari atau semakin hari semakin berlanjut, kemudian jumlah warga yang terpapar Covid-19 semakin bertambah,” ungkap Dandim.
Kondisi demikian menurut Dandim memerlukan peran berbagai elemen masyarakat, terutama dari orang perorangan.
“Manakala orang per orang itu disiplin terhadap anjuran pemerintah, tentu seluruhnya akan aman, dalam rangka untuk mencegah penyebaran virus corona tersebut,” jelasnya.
Dandim mengimbau, agar warga yang sudah sampai di Kabupaten Blora, yang masih melaksanakan mudik meski aturan sudah tidak diperbolehkan, dengan kesadaran pribadi untuk melaksanakan isolasi mandiri selama 14 hari.
“Itu dalam rangka untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 yang ada di wilayah kabupaten Blora,” kata Dandim.
Dandim juga meminta agar semua masyarakat jujur apabila merasa sakit atau kurang enak badan agar segera melaporkan kepada petugas medis di Puskesmas atau Rumah Sakit terdekat. Agar dapat diketahui secara detail dan dapat segara diambil tindakan sesuai standar kesehatan sehingga penularan kepada warga masyarakat atau petugas medis tidak terjadi, akibat tidak kejujuran pasien.
“Tidak usah malu, tidak usah takut menyampaikan, karena ini semuanya dalam rangka untuk memutus rantai penyebaran virus corona atau Covid-19,” terangnya.
Kepada kaum muda, Dandim juga minta untuk mengikuti anjuran pemerintah agar tidak berkerumun atau nongkrong di warung sampai larut malam.
“Karena sadar atau tidak kita sadari bahwa disitulah rawan terjadinya penularan Covid-10,” ucapnya.
Dandim mengajak kepada seluruh warga masyarakat kabupaten Blora melakukan pola hidup bersih dan sehat dengan membiasakan mencuci tangan menggunakan pakai sabun dan air yang mengalir, memakai masker saat keluar dari rumah dan menghindari bepergian yang tidak penting dan mendesak.
Pada kesempatan itu hadir juga Direktur RSUD dr. R. Soetijono, dokter Nugroho Adiwarso dan Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Blora, Yayuk Windrati, mewakili Kepala Dinas PMD Kabupaten Blora, Hariyanto.
Direktur RSUD dr. R. Soetijono, dokter Nugroho Adiwarso melaporkan bahwa saat ini di rumah sakit setempat tengah merawat dua orang pasien diisolasi dan sebanyak 17 pasien di Klinik Bakti Padma.
Pihaknya mohon kesadaran masyarakat yang mengisolasikan keluarganya di Klinik Bakti Padma, supaya ikhlas selama pasien dirawat.
“Memang tidak enak dan tidak menyenangkan karena harus dirawat selama 14 hari dengan suasana terbatas. Oleh karena itu mohon dukungannya sehingga bisa menyelesaikan isolasinya dengan baik,” ungkapnya.
Menurut dokter Nugroho Adiwarso, pada hari ini ada lagi tambahan dua orang pasien yang positif.
“Dinkes Blora segera melakukan tracking dengan siapa saja pasien pernah melakukan kontak,” ungkapnya.
Sementara itu Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Yayuk Windrati antara lain menyampaikan terimakasih kepada Kepala Desa dan jajarannya serta mengapresiasi karena telah melakukan kerja keras dan mengawal dana desa untuk penanggulangan Covid-19.
Pihaknya juga berharap kepada relawan di posko desa untuk waspada dan siap siaga serta tetap semangat.
“Kami berharap di tiap-tiap RT dan RW ikut dalam gerakan Jogo Tonggo sebagaimana instruksi Gubernur Jawa Tengah,” terangnya.