Proyeksi Produksi Beras Indonesia Turun 650 Ribu Ton Akibat Kekeringan
Berita Baru, Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) memproyeksikan bahwa produksi beras Indonesia akan turun sebesar 650 ribu ton pada akhir tahun ini sebagai dampak dari kondisi kekeringan yang disebabkan oleh fenomena El Nino.
Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, mengungkapkan bahwa produksi beras nasional sepanjang Januari hingga September 2023 mencapai 26,11 juta ton, yang mengalami penurunan sekitar 0,06 juta ton dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
“Dengan demikian, produksi beras pada tahun 2023 diproyeksikan mencapai sekitar 30,90 juta ton, yang mengalami penurunan sekitar 0,65 juta ton atau 2,05 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya,” kata Amalia, Senin (16/10/2023).
Selain itu, kondisi kekeringan juga mengakibatkan luas panen padi di Indonesia pada bulan September 2023 turun sebesar 3.968 hektare dibandingkan dengan tahun sebelumnya, terutama di 13 provinsi. Beberapa provinsi yang mengalami penurunan luas panen tertinggi adalah Sulawesi Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten, dan Nusa Tenggara Timur.
Amalia juga mencatat bahwa produksi beras pada bulan September 2023 mengalami penurunan sebesar 49.863 ton gabah kering giling (GKG) dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Amalia juga memproyeksikan bahwa luas panen padi akan terus mengalami penurunan hingga Desember 2023 karena kekeringan yang berkepanjangan akibat El Nino. Penurunan ini diproyeksikan akan terjadi di sebagian besar wilayah sentra produksi.