Proklamasi Hari Humor Nasional, Mahfud MD Cerita Sering Dinasehati Gusdur dengan Cara Jenaka
Berita Baru, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD didapuk sebagai tamu kehormatan acara Proklamasi Hari Humor Nasional yang digelar oleh Institut Humor Indonesia Kini (IHIK3) dan Perhimpunan Pencinta Humor (PERTAMOR), Selasa (7/9).
Pada acara proklamasi ketawa yang disingkat Proketawa ini, Mahfud bercerita saat dirinya menjadi Menteri Pertahanan Kabinet Persatuan Nasional sering mendapat nasehat presiden Gusdur dengan cara jenaka.
“Gusdur itu kadangkala memberi nasehat dan mengekpresikan sesuatu dengan humor dan orang tidak marah,” kenang Mahfud MD bercerita bahwa dirinya sering meminta nasehat Gusdur saat bimbang dalam mengambil keputusan dan Gusdur selalu menasehatinya dengan humor dan cara-cara yang jenaka.
Acara prolamasi hari humor nasional yang digagas Jaya Suprana ini, bertepatan dengan hari lahir presiden Indonesia ke empat Kyai Abdurrahman Wahid yang akrab disapa Gusdur. Yasser Fikry sebagai pemandu acara mempersilahkan putri sulung Gusdur, Inayah Wahid membacakan teks proklamasi hari humor nasional atau proklamasi ketawa dengan kalimat yang unik dan jenaka.
“Proklamasi Ketawa disingkat Proketawa, kami bangsa Indonesia yang katanya ramah, yang katanya bersatu, yang katanya beradab, yang katanya sangat toleran, menyatakan bahwa hahahaha adalah Hak Asasi Manusia selama hahahaha itu berlandaskan humor, karena hahahaha yang tidak berlandaskan humor adalah upaya penyelewengan terhadap hahahaha, sedangkan hahahaha tanpa sebab adalah kegilaan,” demikian petikan teks naskah Proketawa yang dibacakan Inayah Wahid.
Inayah Wahid yang mewarisi kejenakaan Gusdur ini mampu memecah tawa para undangan yang hadir secara virtual. “Barang siapa mencintai Gusdur niscaya hidupnya jenaka dan barang siapa yang tidak mencintai Gusdur maka tidak kenapa-kenapa. Bersamaan dengan ini saya menyatakan 7 September 2021 sebagai hari humor Indoensia. Demikian jika ada satu bahasa yang dipahami semesta, bahasa itu pasti bahasa tawa. Semoga bisa kita hahahahakan bersama,” lanjut Inayah membacakan teks Proketawa.
Sementara itu, Kyai Mustofa Bisri atau Gusmus yang juga hadir dalam kesempatan ini menjelaskan, akhir-akhir ini di Indonesia berbagai ujaran kebencian banyak bertebaran di media sosial dan hal tersebut berpotensi membuat imunitas masyarakat Indoensia menurun secara drastis.
“Hari humor ini mari kita mulai mencoba menolong saudara-saudara kita, meningkatkan imunitas mereka. Menurut saya humor ini bisa meningkatkan imunitas kita. Begitu kita tersenyum secara agama kita dapat pahala, secara sosial kita bisa menyenangkan orang lain dan secara pribadi dapat meningkatkan imunitas kita,” papar Gusmus sembari menceritakan sosok Gusdur yang tidak hanya dikenal sebagai intelektual, Kyai dan presiden tapi juga dikenal sebagai orang yang humoris.
Di akhir acara panitia penyelenggara menganugerahkan penghargaan kepada beberapa seniman dalam berbagai kategori dari Anugerah Sibarani, Arwah dan Suprana.